STORY21 - SUSU BESAR JULIA

Susu Besar Julia - Cewek yang bernama Julia di daerahku terkenal dengan buah dada yang besar, dengan pedenya dia selalu

memamerkan payudaranya ke publik, dan sebab itulah aku ingin mencicipi tubuhnya yang membuat menggoda

nafsuku, dia merupakan artis yang naik daun dimana aku mendapat undangan launching film pertamanya.

Dengan relasi yang banyak aku kenal di kesempatan itu bisa menemui Julia di rumahnya, dengan alasan dia

ingin membuat web pribadinya, dia meminta bantuanku untuk mengoperasikan webnya sudah dua kali aku

datang ke rumahnya untuk meeting di tempat umum, dan untuk ketiganya aku meeting di rumahnya kemudia

berhasil menidurinya di ranjang.

Singkat cerita ketika aku siang itu mengadakan meeting di rumahnya dan hanya dihadiri kami berdua,

tanpa suami Julia sama sekali.

“Apa saja hendak diisi .. “ tanyaku sambil menghembuskan rokokku yang hanya separo isinya

“Apa sajalah .. profile pribadi … “

“Yang bagian dalam dalam ?” tanyaku nakal sampai tertawa

“Ya janganlah … mosok kayak gitu diobral “ Ujar Julia dengan tersenyum sambil membusungkan dadanya

seolah ada yang gatal di punggungnya

Aku menahan nafas.

“Alamak besar sekali .. ingin aku merasakan kekenyalan buah dadanya “ batinku berteriak

“Ya setidaknya orang khan banyak nanya berapa ukuran BH Mbak Julia“ ujarku sambil cengengesan

Bukan marah yang kudapat, namun aku justru dilempari bungkus rokokku

“Sialan lo Han … “

“Seperti biasa .. saya biasa nangani web orang lain, ya kudu tahu sedikitlah profilenya, baik yang

luaran maupun dalemannya “

“Hah .. “ Julia terkejut

“Khan cuma sedikit Mbak Julia.. kalo seluruhnya ya mana mau “ ujarku sambil menetralkan dirinya dan

kembali tertawa, menyunggingkan senyum nakalnya, matanya menatapku seolah ingin menelanku.

Hari itu Julia menggunakan pakaian yang sangat mengundang birahiku, belahan dadanya terbuka lebar,

sedang roknya hanya pendek sekali sehingga kemulusan pahanya membuat aku suka kebablasan bicara, namun

hal itu malah disukai Julia.

Maklum sebagai seorang janda, kebutuhan seksnya harus disalurkan atau menjadi beban dirinya. Sekalipun

mempunyai kekasih dari Jerman, namun tidak semuanya bisa terlampiaskan. Bahkan lama lama Julia

memancingku agar lebih berani mendekatinya, ketika kami semakin akrab untuk rembugan masalah webnya.

“Lantas untuk jatah seksnya gimana Mbak Julia?” tanyaku tanpa melihatnya dengan menulis di agendaku

“Ih .. nanya kok gitu sih … “Julia terkejut kembali

“Lha gue sendiri juga bingung .. disuruh nulis profile khan harus nanya deh .. biar nggak salah kutip”

ujarku sambil tertawa

“Nakal sih kamu ..

“Lha kalo cuma ditulis apa adanya penggemar nggak mau ngakses .. apalagi kalo artisnya terbuka mah

gampang dibina dan diarahkan “ kataku sambil memandangnya

“Oke deh … minimal seminggu sekali lah .. “

“Sama siapa ?”

“Rahasialah .. itu jangan dimasukan donk .. malu aku"

“Nggak deh .. aku bisa menjaga privasi orang .. sekalipun itu selingkuhan “ kataku sambil tertawa

“Mang kamu suka selingkuh ? nikah saja belum “

“Lha kalo dikatakan gangguin istri orang nggak pas je .. yang diajak nggak merasa terganggu sih, malah

senang dan puas gitu

Julia tertawa keras, karena saking tertawanya tangannya menyenggol gelas sehingga jatuh, kami sama sama

hendak memungut pecahan gelas itu sambil posisi membungkuk, mataku tertuju pada buah dadanya yang

besar itu, Julia memandangku ketika aku melihat ke arah dadanya itu.

“Nakal sih kamu “ ujar Julia dengan menjawil hidungku

“Andai boleh sih aku bermain disitu “ ujarku dengan berbisik

Julia memandangku dengan mata teduh, lalu berdiri dan menarik tanganku, aku menurut saja dan

digelandang ke kamarnya

Sesampai di kamar ditutupnya pintu.

“Kau boleh lihat seluruh tubuhku Han .. kau akan menyesal .. “ kata Julia dengan membuka pakaiannya,

aku berdegup dengan kencang di ranjang dalam posisi duduk.

Penisku sudah ngaceng sejak masuk ke rumah Julia.

“Aku tahu kau ngaceng sejak awal … sekarang kau buktiin kata katamu bisa menyenangkan istri orang “

tantang Julia dengan pandangan nakal membuka BHnya. Ketika cup BH itu lepas, besar buah dadanya sangat

menantang sekali.

“Benar benar bidadari Mbak Juliaini “ gumamku disambut dengan tawa cekikikan, lalu jongkok dan meremas

penisku yang tercetak jelas, aku sudah membuka baju dan kaos dalamku.

“Awwww .. sakit deh kalo masih dalam celana “

Aku langsung meremas buah dadanya yang kenyal dan besar itu

“Aww … Han … remas oh .. enaknya tanganmu “ erang Julia dengan binal dan semakin nakal menarik

celana panjangku, penisku menyembul dari celana dalamku bagia kepalanya

“Ih .. kontolmu besar sekali Han … “ puji Julia sambil menarik CDku dan kini penisku mengacung dengan

bebasnya

“Ntar kalo masuk ke tempekku apa muat ya ? “ujar Julia dengan nakal meremas dan mengocok penisku.

“Masuklah .. ujarku dengan menarik tangan Julia agar naik ke ranjang, kutindih Julia dengan gemas dan

aku memberikan ciuman bibir dengan rakus, bibir kami saling bertaut, sedang tanganku bermain di

dadanya yang membusung itu. Kukulum bibir itu da kucari lidahnya, kami bermain lidah, juga saling

menghisap dan bertukar air liur.

“Han .. puasi aku ya .. aku sudah lama ndak digituin” pinta Julia dengan wajah memelas

“Aku juga menginginkan Mbak Julia.. “ kataku kembali menyerbu ke bibirnya, pertarungan bibir kembali

menghebat,

Julia memegang kepalaku untuk mengontrol pagutannya dan aku memeluknya sehingga tindihanku semakin

membuat Julia terdesak, tanganku semakin nakal ke bawah mengelus pahanya yang mulus, membuat Julia

menggelinjang tak karuan, tanganku naik dan menarik CDnya, Julia membantunya dan aku melirik kebawah,

jembutnya sangat rapi dan sedikit lebat

Pagutan demi pagutan membuat kami larut dalam permainan seks yang dashyat, Julia semakin tenggelam

dalam pelukan. Tangannya mengelus punggung, kemudian turun ke depan dan memegang penisku dan diarahkan

ke lubangnya, kutahan tangannya dan tetap kuberikan ciuman bibir

“Jangan dulu Mbak Julia.. aku belum mengoralmu “ kataku dengan nafas tersengal karena permainan bibir

yang lama dan itu disukai Julia.

“Aku nggak tahan, sayang .. Oh .. puasi aku . semprot aku dengan air manimu, sayang “ ujar Julia dengan

mesra

“Akan kupuasi kau Mbak Juliaku, sayang .. “

“Kontolmu gedhe .. ayo masukin ke tempekku, sayang .. sodok tempekku sepuasmu Han “ ujar Julia

memberikan semangat.

Aku langsung mengelesot dan memandang vagina Julia, bentuknya sangat rapat sekali karena lama tak

dipakai.

“Rapat sekali, sayang .. Oh Mbak Julia.. kalo nggak dioral nggak cukup masuk deh “ kataku sambil

memberikan elusan di vaginanya dan Julia merintih

“Terserah kamu,sayang .. “

Aku langsung menyosor ke vaginanya dan kuberikan sedotan di lubangnya membuat Julia langsung mengerang

dan menggelinjang

“Awwww ..aaaaarggg .. terus sayang … terus “ erang Julia dengan gemas, tubuhnya menggelinjang ke

kekiri dan kekanan, matanya merem melek menikmati oralku di vaginanya.

“Terus Han…. Aoooooo … aku nggak … “ erang Julia dengan suara yang sedikit keras sehingga

suaranya sangat nyaring di kamarnya

Aku mengoral vagina Julia dengan sangat senang sekali, akhirnya kunikmati tubuh sintal dengan buah dada

besar ini, sambil mengoral dan mencoba mengerjai klitorisnya, tanganku meremas buah dadanya,

Sehingga Julia semakin menghebat dalam menggelinjang bak cacing kepanasan, tubuhnya bekeringat dengan

deras dan sudah basah, bibirnya digigit gigit lalu dilepaskan lagi, tangannya menggapai gapai sprei,

Aku terus saja menyedot klitoris dan menyentilnya dengan lidahku, setiap kusentil Julia menaikan

dadanya sehingga tanganku semakin mantap meremas buah dadanya, tanganku tak bisa melingkari buah dadanya.

“Oooooooooohhhhhh … ssssssstttttt ..eeeeeeenaaaaaak “ teriak Julia dengan nyaring dan tak perduli

lagi, siang yang panas itu membuat tubuhnya semakin licin berkeringat

Aku terus menyedot nyedot dan Julia semakin tak karuan bahkan terus saja menggolengkan tubuhnya,

kakinya menjepit kepalaku sehingga aku tak bisa bergerak, kepalaku diremas remas bagian rambutku dan

Julia semakin keras menggelinjang tak tahan kuoral

Akhirnya Julia mencapai orgasme yang pertama, tubuhnya menegang sangat kaku saat mencapai orgasme,

tanganku menahan pahanya agar tak menjepitku lebih keras, kepalaku lepas, dari vaginanya muncratlah

cairan kewanitaannya dan muncratnya sangat deras seperti air kecing lelaki dalam posisi ngaceng.

“Hmmm . lama tak disetubuhi ya ?” tanyaku sambil tiduran di sampingnya dan kuberikan senyuman mesra.

Julia menikmati orgasmenya, tubuhnya melemas dengan cepatnya dan kubiarkan saja dengan memandangnya,

matanya masih merem, lalu pelan pelan membuka matanya, melihatku tersenyum Julia membalasnya

“Terima kasih Han .. aku sudah lama nggak disodok sodok”

“Ntar aku puasi, lihat tuh .. penisku yang akan mengoyak vagina Mbak Julia“ ujarku menunjuk ke penisku

yang manggut-manggut.

“Tunggu sebentar, sayang … “

Kubiarkan, aku hanya diam memandangnya, tiba tiba Julia menindihku, memberikan ciuman bibirnya yang

sangat rakus sekali, lalu menduduki pingangku, tangannya diletakan diatas mulutnya dan diludahi,

kemudian mundur lagi dan memegang penisku dan diolesi dengan ludahnya lalu dikocoknya

“Gedhe banget kontolmu Han …. “ ujarnya mengarahkan penisku ke lubang kemaluan Julia dengan gemas

Aku hanya bisa tiduran dan mengelus elus buah dadanya, mili demi mili penisku mulai masuk.

“Auuuuuuuh … besar sekali .. Oooooh …. enaknya kontolmu … “ erang Julia dengan suara mendesah

“Oh .. betapa bahagianya aku bisa menikmati tubuhmu Mbak Julia“ kataku sambil meremas buah dadanya,

rambutanya yang panjang itu semakin tak karuan. Penisku semakin tenggelam dalam lubangnya yang semakin

licin dan becek itu, penisku serasa diurut urut, lubangnya sangat sempit, bagian atas vagina

menggelembung seiring penisku semakin tenggelam, Julia meringis dan memandangku dengan senyuman

menggoda

“Mbak Juliamau tiap hari kuginiin “ tanyaku nakal.

“Mau ah .. tiap hari “ kata Julia dengan meracau tak karuan

Penisku tinggal beberapa centi saja, lalu dengan gemas Julia menyentaknya sehingga kami memekik

bersamaan

“Addddduuuuh … enaknya … “ pekik Julia dengan menarik tanganku agar bisa duduk diranjang,

kuposisikan saat menggeser pantatku serasa sangat diperas dalam vaginanya

“Bisa muncrat nih “ semprotku ngawur

“Awas kalo keluar duluan .. “Julia balik menyemprotku.

Julia lalu naik turun mengenjotku, aku mengimbangi gerakannya, tangan Julia dirangkulkan ke pundaku dan

tangannya menyatu, gerakan buah dadanya naik turun menyetubuhiku sehingga aku semakin suka dengan buah

dada besar itu, kuremas remas dan Julia melenguh dengan keras

“Oh . enaknya .. terus Han .. ayo .. ayo .. “ kata Julia dengan mengajakku mendayung lebih dalam.

“Iya, sayang .. oh.. ingin aku bersamamu terus Mbak Juliaku “ ujarku sambil memberikan ciuman bibir,

bibir kami bertaut dengan mesra, tanganku bertelapak dan meremas buah dadanya membuat Julia

menggelinjang tak karuan, penisku keluar masuk vagina Julia, gerakan Julia sangat bervariasi tidak hanya

naik turun kadang memutar membuat penisku serasa disedot sedot dan dipilin pilin dengan hebat

Kami saling memacu, bunyi keciplak alat kelamin kami membuat kami semakin terhanyut dalam nafsu

birahi.

“Oh .. sayang … enak sekali .. nik..nikmat “ kata Julia dengan kembali melumat bibirku tangannya

memegang telapak tanganku agar terus meremas remas buah dadanya yang besar itu. Gerakan Julia semakin

liar di atasku sehingga Julia semakin binal dan tak terkontrol, wanita ini memang sudah lama tak

disetubuhi, vaginanya sangat menjepit penisku dengan gemas.

Julia sangat merindukan hubungan seks karena sangat ngebet sekali.

“Kau nakal juga Han … urusan pekerjaan sampai begini “ ujar Julia di tengah nafasnya yang kacau

“Iya .. aku akan semakin mudah menulis Mbak Julia“

“Oh .. jangan kau tulis hubungan seks ini, sayang “

“Nggak Mbak .. aku janji “ kataku dengan terus melawan nafsu Julia yang liar itu, tubuhnya naik turun

di atasku menggenjotku. Tubuhnya semakin cepat menggenjot seolah akan merasakan orgasme.

“Han .. kau mau .. mau muncak .. ayo “ ajak Julia dengan semakin cepat dan liar naik turun, aku

mengimbangi gerakan itu dengan semakin keras meremas buah dadanya.

“Iya .. keluarkan saja “ kataku sambil terus memberikan perlawanan, tubuh Julia semakin cepat dan

vaginanya menjepit dua kali lipat penisku, kutahan orgasmeku agar tidak muncrat, Julia menengang sangat

kaku menelikung seperti busur panah

“Aaaaaaaku …. oooooh ……….saaaaaaampaiiiiiii “ teriak Julia dengan membusungkan dadanya dan

kuremas untuk memaksimalkan orgasmenya kedua,

Julia sampai mengejan berkali kali di atas tubuhku. Tubuhnya menegang dengan kakunya lalu kemudian

lemas dalam pelukanku da, kuberikan pelukan mesra dan kuberikan elusa di pungungnya.

Tubuh seksi berkeringat itu diam dalam pelukanku. kubiarkan diam saja dan aku hanya memeluknya dengan

mesra. Lalu Julia mulai bersuara.

“Terima kasih, sayang .. telah memuaskan aku .. kau memang hebat Han ..” puji Julia dengan memberikan

kecupan di bibirku

“Iya sama sama .. “

“Kontolmu hebat, sayang .. aku suka .. ntar aku putusan saja sama pacarku “ kata Julia dengan memohon

“Hubungan kita hanya seks, sayang .. seks dan pekerjaan .. “

“Please … aku suka kamu, sayang .. kau ganteng .. pintar dan nakal .. “ ujar Julia dengan memegang

kepalaku

“Ah .. “ ujarku dengan memberikan senyuman mesra

“Mau ya jadi pacarku .. aku butuh pelampias seperti ini Han .. kalo nggak dipuasi aku bisa cepat

marah”

“Kalo itu sih gampang … rembugan kita belum selesai .. Mbak Juliadah ngebet minta seks sih”

“Idih .. kau nakal juga “

“Aku tahu kok Mbak Juliapengin gini .. mancing mancing make pakaian minim mengundang nafsuku”

“Lha aku suka kamu kok .. kalo nggak digituin kamu nggak bakalan mau “

“Kalo Mbak Juliajadi pacar gelapku sih mau saja “

“Asli deh .. aku sudah bosan sama dia … mainnya kasar banget … “

“Oh ya .. “

“Please .. jadi pacarku ya … apalagi anakku suka kamu … “ ujar Julia dengan memandangku mesra

“Aku sudah punya pacar je … “

“Putusin deh .. apapun yang kau inginkan aka kukabulkan .. minta apa saja deh “

“Cintaku tak bisa dibeli dengan apapun kecuali dengan begini “ kataku sambil memeluknya lebih erat

“Terima kasih, sayang .. ntar kita lanjutin ya .. semprot tempekku dengan air manimu .. hamili aku,

sayang”

Julia tergolek lemas dalam pelukanku, tubuhnya mengkilat berkeringat, dari vaginanya menetes cairan

orgasmenya membasahi sprei, ketika penisku kutarik cairanya menetes lagi.

Rambutnya acak acakan, yang aku suka dari Julia adalah suka ngomong jorok sekali, lebih jorok dibanding

artis lain yang pernah kutiduri, Anne J Cotto atau Andi Soraya masih kalah jorok dengan Julia ini.

“Sabar deh .. ntar aku puasi Mbak Julia“

“Tempek ah .. kontol ah … “ ujar Julia jorok sekali.

“Ih .. jorok banget sih “ kataku sambil memberikan elusan mesra di buah dadanya, posisiku menindih

Julia dengan penisku menancap dengan nikmat di vagina Julia.

“Habis kalo nggak jorok nggak nikmat deh .. ntar tunggu sebentar ya, biarkan penismu yang besar ini

kuurut dengan vaginaku, hmmmm .. kontolmu kujepit dalam tempekku dulu “

“Ya deh … “

“Kontolmu wajib masuk ke tempekku Han … aku suka kontolmu yang gedhe itu, kontol terbesar yang sudah

masuk ke tempekku … tempekku merasa bangga dimasukan kontol besar, nanti semprot air manimu ya … aku

sudah lama nggak dientot deh …”

“Iya ya .. “ sambil mulai menggoyang naik turun dengan pelan dan disambut ciuman ganas Julia.

“Sayang, remas susuku, remas buah dadaku .. Oh .. iya .. “

Aku justru malah bermain dengan mulutku di punting buah dada Julia yang besar itu, buah dadanya yang

besar itu aku remas sebelah kiri dan sebelah kanan puntingnya aku sedot sedot seperti menyusui.

Dalam mulutku kugigit punting itu dengan pelan lalu kusedot sedot sekerasku sehingga membuat Julia

menggelinjang tak karuan, kedua tangannya meremas kepalaku dengan mesra

“Awwww .. enak Han .. sedot terus .. Oh .. aku suka akan kamu, sayang .. “ erang Julia dengan

menggelengkan kepalanya kanan kiri, sambil merem melek keenakan

Aku menikmati kuluman punting buah dada Julia dengan nikmat, gantian punting sebelah kiri aku kerjai

dan buah dada sebelah kanan aku gantian remas remas, buah dadanya yang kenyal dan mengeras itu sangat

membuatku puas sekali.

Belahan buah dadanya merupakan tempat yang nikmat, kujilati buah dadanya sebelah kiri, kemudian menuju

ke belahan itu dan aku menjilati dengan menelan keringatnya. Kemudian naik menuju ke leher Julia itu.

Sesampai di depan bibirnya aku langsung melumat habis bibirnya yang seksi itu. Julia sampai megap megap

melawan serbuah bibirku, lidahku menyapu langit langit dalam mulut Julia, Julia tak kuat melawan ciuman

bibirku, sehingga menarik kepalaku

“huuuuuaaaah .. brenti han .. aku .. aku .. nggak kuat “ kata Julia mencegahku melumat bibirnya, namun

aku tetap saja kembali menyerbu bibirnya sehingga mau tak mau Julia melayaninya, aku mulai menarik

turunkan pantatku dengan pelan,

Julia mengikutiku sehingga alat kelamin kami beradu lagi, gesekan penisku di dinding vaginanya semakin

mudah untuk memporakporandakan vagina Julia. Tanganku kembali meremas dengan keras buah dada yang

mengeras itu.

Deru nafas tak beraturan memenuhi kami. Julia sangat kepayahan melawan lumatan bibirku, kepalaku

ditariknya dibenamkan di leher sebelah kiri dan aku terus memacunya naik turun, kadang memutar

pantatku dengan gemas, aku semakin cepat menggenjot tubuh basah keringat Julia itu dengan nikmat.

“Han .. aaaaaaaaauhhhhh .. enaknya kontolmu .. auh ..auh … terus .. “ erang Julia dengan garang,

tubuhnya menggelinjang bak cacing kepanasan.

“Aku nggak tahan Han … aaaaaaaaooooooooooooh …. “ erang Julia kembali, penisku serasa kembali dijepit

dengan sangat keras.

“Keluarkan Mbak Julia.. keluarkan lonteku … “

“Iya, sayang .. aku memang lonte .. aku lontemu “ teriak Julia semakin jorok

Aku tersenyum dan kembali menggenjotnya dengan lebih cepat naik turun, belum ada 3 menit Julia kembali

mengerang

“Akuuuu .. mau … sam … paaaaii .. Oh .. lontemu .. Oh .. aku lontemu .. “ teriak Julia

Aku memberikan remas pada buah dadanya dan melumat habis bibirnya, pantatku semakin cepat menyodoknya

sehingga Five sangat kepayahan, sehingga memuncratkan lahar asmaranya membasahi penisku kembali dengan

cairan orgasmenya.

Tubuhnya berkelonjotan, memelukku dengan lemas dan akhirnya diam tak berkutik. Diam sekitar 5 menit

kemudian mengelus elus punggungku dan aku dibisikinya

“Aku memang lonte, sayang .. cuma bagimu Han .. kau boleh sebut aku apa saja” kata Julia mesra

“Aneh saja kau Mbak “

“Biar .. asal kau wajib menggauliku Han .. wajib hukumnya ya … berarapun minta duit akan kuberi Han’

kata Julia dengan sombong

“Enak juga nyebut Mbak Juliadengan lonte”

“Iya … aku memang lontemu Han … aku adalah WTSmu … kau boleh pakai aku kapan saja”

“Hmmm .. kau sangat binal dan nakal Mbak Julia… genit sekalian “

“Kapan kau keluar Han ? aku capek deh … kontolmu benar benar kuat “

“Ntar juga muncrat .. sabar deh .. sabar lonteku .. sabar WTSku .. aku suka buah dadamu yang besar

ini” ujarku sambil meremasnya

“Auuuuuuuuh .. pelan sayang … “ pekik Julia dengan genit dan nakal serta binal, kedua kakinya menjepit

pinggangku

Kugulingkan tubuh Julia itu, dan kini Julia menindihku, gesekan saat berputar membuat Julia memekik keras

“Saaaaaaakit …….. waduh ..waduh . penismu … kontolmu benar benar galak nih “ pekik Julia dengan

memberikan ciuman mesra namun cuma sebentar ketika kupegang bagian kepalanya agar tidak menghentikan

ciumannya menolak sehingga lepas dari bibirku

“Sayang .. aku nggak kuat akan lumatanmu .. please .. aku kalah “

“Haaahhahha .. “ aku tertawa

“Sekarang keluar manimu .. atau aku akan mengocok kontolmu dengan tanganku agar muncrat”

“Jangan ah .. aku ingin menyemprot vaginamu “ kataku dengan mesra

“Tempek, sayang .. sebut dengan tempek dan adikmu dengan nama kontol … “ ujar Julia dengan tertawa.

Julia kembali menggoyang di atasku, dengan menduduki selakanganku, Julia dengan sangat garang melakukan

gerakan menggoyang dengan keras dan berpegangan pada kedua dengkulku,

Julia memacu dengan memaksa agar aku muncrat, kakinya dirapatkan sehingga penisku serasa diurut dengan

sangat hebat, aku serasa nggak tahan, tanganku menggapai gapai buah dada Julia namun tak sampai,

sehingga Julia memegang tanganku dan memajukan dadanya,

Julia membantu aku meremas buah dadanya, buah dadanya semakin kenyal dan keras, Julia naik turun dengan

sangat cepat

“Ayo ..sayang .. lontemu juga mau muncrat lagi” kata Julia dengan jorok

“Iya .. lonteku sayang … “ kataku mengiyakan sebutan Julia dengan lonte. Ya dia memang lonte, suka

pamer aurat sembarangan. Lonte dengan balutan selebriti. Kini lonte bernama Julia berada di atas

tubuhku, menggenjotku dengan sangat liar akan aku menyemprotkan air maniku.

“Aku nggak tahan Mbak ………..awwwwwww .. aku menggelengkan kepalaku “

“Keluarkan,sayang .. aku juga .. kleuar bareng yuk “

Kami kembali saling mengimbangi gerakan sehingga penisku semakin tak kuat menahan desakan, sehingga

tak lama kemudian aku muncrat, penisku memuncratkan lahar isinya dengan menembak ke rahim Julia.

Lebihd ari lima kali penisku menyemburka isinya dan disambut dengan cairan orgasme Julia, tubuh Julia

ambruk dalam pelukanku. Penisku serasa kempes, namun belum benar benar layu, setengah ngaceng dalam

vagina Julia, kami diam lama sekali, malah tertidur di sore hari itu. Setengah jam kemudian Julia

membangunkan aku.

“Jam berapa ?” tanyaku

“Masih jam 4,sayang … bobok sini ya .. keloni aku “ pinta Julia

“Boleh .. kita ntar main lagi ya” kataku dengan tersenyum

“Ih … kau benar benar hebat .. aku kalah deh .. ntar malam lagi .. janji ya di rumah ini nggak boleh

makai pakaian, kalo mau makan kudu telanjang, jika kau ingin menyodokku lakukan saja “ kata Julia

dengan mesra

“Baik .. “

“Hmmm … soal bayaran bikin web ntar aku atur .. kuberi bonus deh .. tapi kau kudu janji ya .. kalo aku

butuh kamu harus datang .. “

“Mbak .. kenal sama Vannesa kagak ?” tanyaku

“Kenal .. mang kenapa ? mau nyoba kesintalan dia ?” tanya Julia dengan tertawa

“Iya deh .. “

“Nggak boleh .. kau adalah milikku .. dan aku milikmu .. “

“Kau lonteku tak berhak ngatur “ kataku dengan nakal

“Jadiin aku pacarmu deh “ pintanya dengan mengelus kepalaku

“Beri dulu Vannesa .. aku ingin ngentoti dia “ kataku memberikan pilihan

“Ih .. sulit menyakinkan dia deh .. gimana kalo Emma Wilson saja?“ Julia memberikan pilihan

“Aku mau tapi aku hanya bisa memberi lampu hijau kau jadi pacarku ..”

“Kok gitu sih “

“Sementara urusan kita seks dan pekerjaan, kau boleh panggil aku kapan saja menyetubuhimu, dan kau

sebagai lonteku kalo aku butuh kudu siap”

“Adil .. “ kata Julia dengan singkat.

Share this Post Share to Facebook Share to Twitter Email This Pin This Share on Google Plus Share on Tumblr

0 komentar:

CERITA SEX 21+ © 2014. All Rights Reserved | Powered By Blogger | Blogger Templates

Designed by-SpeckyThemes