Cimani Genderuwo – Malam yang sangat gelap mencekam mengiringi kedatangan sebuah mobil Toyota Kijang memasuki suatu desa yang cukup terpencil. Desa itu bernama desa Cimani Gunderowo, yang dalam bahasa Indonesia berarti Air Sperma Gunderewo. Suatu nama yang tak lazim untuk suatu desa. Desa itu terletak di suatu pedalaman hutan kota Banten. Kurang lebih 150 KM ke arah barat dari pusat kota. Sangat jauh dari hiruk pikuknya kendaraan, dan sangat jarang terjamah oleh orang luar.
Terbukti dari akses jalan yang masih sangat minim untuk menuju ke sana. Sherly, Bella, dan David. Mereka adalah reporter dari salah satu stasiun televisi lokal. Mereka diberi tugas untuk meliput desa tersebut. Karena ada beberapa laporan masyarakat yang masuk pada pihak redaksi tentang desa tersebut.
Setelah sekian lama berkendara, mereka pun menepikan mobil mereka ketika telah menemukan tempat yang mereka cari. Mereka akhirnya tiba di desa Cimani Gunderewo. Desa itu terlihat sangatlah menyeramkan. Pohon-pohon besar tumbuh mengelilingi desa tersebut.
Lolongan anjing sayup-sayup terdengar di dalam kelebatan hutan, memecah keheningan malam. Sungguh, semakin membuat ngeri tempat itu.
“Vid, anter dong. Gue kebelet pipis nih.” ucap Sherly kepada David.
“Yaelah, elu. Yaudah deh, yuk gue anter.” balas David.
“Terus gue gimana guys?” ucap Bella.
“Elu diem aja disini Bell. Lu jagain mobil. Siapa tau ada warga yang lewat, lu kan bisa minta ijin sekalian tempat tinggal sama mereka.” ucap David.
“Tapi gue takut sendirian disini.”
“Udah tunggu aja Bell. Bentar doang kok.” “Ayoo cepetan Vid, gue udah kebelet.” lanjut Sherly seraya menarik tangan David memasuki hutan.
Mereka pun mulai menghilang di balik pepohonan, meninggalkan Bella sendirian di dalam mobil. Di suatu desa yang sangat menyeramkan. Bella, gadis kelahiran Bandung 21 tahun yang lalu. Dia memiliki paras yang cantik khas mojang kota kembang, dengan kulit yang berwarna putih bersih.
Gadis ini memiliki tinggi 159 cm dan berat 42 kg. Payudaranya berukuran 36 B, juga pinggul yang semok membuat dia sangat menarik setiap kaum Adam yang memandangnya. Bella memiliki seorang tunangan yang sudah ia pacari semenjak ia duduk di kelas 2 SMA.
Umur mereka terpaut 5 tahun. Namun Bella sangat mencintai tunangannya saat ini, karena dia tak pernah mau merenggut keperawanan Bella semenjak mereka pacaran dulu. Paling banter mereka hanya melakukan piting dan Blow Job saja. Pria itu sangat menghormati Bella sebagai perempuan, dengan tetap menjaga keperawanan gadis ini.
20 menit sudah Bella duduk termenung di dalam mobil sendirian. Dia sudah mengerti lagi dengan kelakuan kedua temannya tadi. Mereka pasti tengah bersetubuh di dalam hutan itu. Karena bosan, Bella pun mencoba untuk berbaring di sana.
Namun belum lama dia berbaring, terdengar suara ketukan di kaca samping mobilnya. Dan Bella pun segera menoleh ke asal suara. Dia mendapati sesosok pria paruh baya tengah berdiri di luar mobilnya. Ki Samad, panggil saja begitu. Lelaki ini berusia sekitar 86 tahun. Seluruh wajahnya penuh dengan kerutan.
Dia memiliki tinggi sekitar 152 cm dan berat 60 kg. Namun dia masih bisa berdiri tegap dalam usianya yang hampir satu abad itu. Akhirnya Bella pun menghampiri kakek itu. Dia mengemukakan maksud kedatangan nya dan kedua teman-temannya pada ki Samad.
Bella pun meminta sebuah tempat tinggal sementara untuk mereka tinggali selama beberapa hari di desa tersebut. Ki Samad pun mengangguk mengerti, dan mengajak Bella ke suatu rumah milik warga tak jauh dari mobil mereka.
Bella mengunci pintu mobilnya, kemudian mengikuti ki Samad memasuki sebuah rumah. Meskipun hanya sebuah rumah yang terbuat dari anyaman bambu, rumah itu cukup nyaman dan layak untuk ditinggali. Akhirnya Bella pun berterima kasih kepara ki Samad. Sebuah senyum terlukis indah di bibir tipisnya.
“Eh maaf Ki, teman-teman saya sudah lebih dari 1 jam memasuki hutan disana. Kalo aki ketemu sama mereka, tolong beri tahu mereka kalo saya ada disini ya ki. Mereka memakai baju yang sama seperti yang saya pakai ini ki. Mohon maaf sebelumnya kalo merepotkan.” ucap Bella pada ki Samad.
Ki Samad hanya mengangguk mengerti, seraya menyuguhkan makanan pada Bella. Lelaki ini tahu kalau Bella sedang lapar. Dan mereka pun makan bersama malam itu. Meski hanya sekedar makanan yang sederhana, namun cukup membuat Bella merasa kenyang.
Setelah makan, Bella pun mulai mengambil hand phone nya dan menyeting recorder. Dia ingin mengorek informasi desa ini pada ki Samad. Bella pun melayangkan beberapa pertanyaan pada kakek itu.
“Eh ki, maaf sebelumnya. Saya dari stasiun tv XXX dateng kesini untuk mencari informasi dari desa ini. Kalo boleh tau, kenapa desa ini dikasih nama Cimani Gunderewo yaa ki?” tanya gadis itu.
“Oh itu, jadi ceritanya gini neng. Dulu, banyak orang yang dateng kesini untuk pengasihan. Pengasihan Gunderewo tepatnya. Jadi, setiap orang yang mau kaya dateng ke sini sambil bawa perawan sebagai tumbal.” ucap ki Samad bercerita.
“Nah, terus perawan itu dibawa ke gua di hutan sebelah sana. Gua itu dipercaya tempat tinggal nya Gunderewo neng.” lanjutnya.
“Oh gitu ki. Terus para perawan itu di apain lagi ki? Apakah gunderewo itu menampakan diri sama warga disini? Terus, para perawan yang dijadikan tumbal, apakah mereka terlihat kembali?” Tanya Bella memberondong.
“Yaa, para perawan itu di letakan di suatu ruangan di dalam gua itu. Terus tumbal itu di ikat kedua kaki dan tangannya membentuk huruf X dalam keadaan telanjang, diatas batu persembahan.” jawab ki Samad Serius.
“Gunderewo itu gak pernah menampakan diri sama sembarangan orang neng. Dia hanya menampakan diri ke kuncen ataupun gadis tumbalnya saja. Mereka yang dijadikan tumbal pengasihan Gunderewo tak pernah terlihat keluar lagi dari gua itu neng, warga sini percaya kalo gadis yang ditumbalkan itu dijadikan gundik sama Gunderewo disana.” lanjutnya seraya menatap nanar ke Bella.
“Oh, iyaa ki. Aki sendiri pernah melihat sosok Gunderewo itu gak?” Tanya Bella lagi.
Ki Samad hanya mengangguk, sambil pandangan matanya tak pernah lepas dari tubuh seksi Bella. Membuat Bella merasa risih dibuatnya.
“Kalo saya boleh tau, gimana rupa dari Gunderewo itu ki?”
“Kenapa neng nanyain hal itu?” jawab ki Samad galak.
“Maaf ki. Ini info yang sangat penting dalam liputan saya. Hal ini akan jadi berita yang sangat penting buat masyarakat luas. Jadi saya mohon maaf kalo aki merasa terganggu dengan pertanyaan saya barusan.” jawab Bella tertunduk.
“Kalo neng bener-bener ingin tahu rupa dari Gunderewo itu, neng harus masuk ke gua itu. Soalnya saya tau kalo neng ini masih perawan kan. Gunderewo itu pasti dengan senang hati menampakan wujudnya sama neng.” ucap ki Samad seraya tersenyum pada Bella, menampakan susunan giginya yang telah menghitam.
Bella nampak terkaget dibuatnya, dia bergidik ketakutaan. Namun tak lama kemudian, Bella merasa pusing dikepalanya. Seluruh pandangan nya mulai mengabur, dan dia pun jatuh pingsan. Ki Samad tersenyum melihat itu. Semua rencananya berhasil.
Kedua tubuh sedang bergumul di dalam rimbunnya semak-semak. Mereka sedang saling tindih dalam keadaan yang telanjang. Yaa, kedua sosok itu merupakan Sherly dan David. David sedang memacu tubuh montok Sherly dalam keadaan missionaris.
Kedua kaki Sherly berada di bahu David, membuat vaginanya terangkat menghadap David. Hal ini membuat penis besarnya keluar masuk dengan lancar divagina Sherly.
“Aagghh, terus Vid. Aggghh, kontol lu enak banget. Agghh,, ogghhh,, yaa terus.. Aggghh..” desah Sherly menikmati genjotan David.
“Aggghhh, iyaa Sher. Memek lu juga enak banget.. Agghhh… Kontol gue berasa di pijet di dalam memek lu.. Agghhh…” jawab David sambil mempercepat genjotannya.
Sherly hanya mendesah dan mengerang dibuatnya. Kedua matanya terpejam, menikmati gesekan antara kelamin mereka. Sherly seakan terbang ke langit ke tujuh dibuatnya.
“Aaggghhh,, Sher, gue mau keluar.. Aaggghhh… Ooggghh..” ucap David sambil mulai menciumi payudara Sherly.
Sherly kelojotan dibuatnya. Dan beberapa detik kemudian, dia merasakan cairan hangat yang muncrat di dalam vaginanya. Ternyata David telah mendapat orgasmenya yang kedua malam itu.
Tubuh David pun ambruk menimpa tubuh Sherly. Sherly masih terpejam menikmati denyutan penis David di dalam vaginanya. Dia memeluk tubuh David dengan erat. Namun dia pun menjerit ketika membuka matanya. Dia melihat ada beberapa sosok yang mengelilingi mereka berdua, Sherly hitung ada sekitar tujuh orang.
Sherly pun segera membangunkan David, namun tak ada respon darinya. Dia pun menggulingkan tubuh David ke samping, dan memcoba memungut pakaiannya untuk menutupi ketelanjangannya. Sherly menjerit kembali ketika dia melihat kedua tangannya yang berlumuran darah segar.
Dia sapukan pandangannya ke arah David, dan menemukan luka sayatan di tubuh David. Ternyata David telah mati di tangan para penduduk setempat.
“Aaaarrrggghhhh! Siapa kalian?” jerit Sherly.
“Biadab kalian! Kalian telah membunuh David. Dasar manusia biadab kalian!” Lanjutnya memaki para penduduk tersebut.
Namun ke tujuh sosok yang mengelilingi Sherly tak mengeluarkan sekecap katapun. Mereka hanya menatap Sherly dengan tatapan lapar. Sebuah senyuman kemenangan mengembang di wajah mereka semua, lalu secara bersamaan mereka menyerang tubuh telanjang Sherly.
“Tidak! Mau apa kalian semua biadab? Tolong! Tolong! Aarrgghh, lepas kan! Tolong! Tolong!” jerit Sherly ketakutan.
Namun jeritannya tak berpengaruh apapun pada mereka semua. Dengan sangat bernafsu, mereka mulai menggerayangi tubuh telanjang Sherly. Mereka meremas payudara Sherly dengan sangat kasar, dua orang dari mereka mengoreki vagina Sherly dengan sangat kasar juga.
Setiap lekuk tubuh Sherly tak ada yang terlewat dari jamahan tangan nakal mereka. Satu persatu dari mereka mulai melepas semua baju mereka. Dan tujuh batang besar mulai terpampang jelas di hadapan Sherly, minta untuk di puaskan.
Sherly bergidik ketakutan melihat ukuran penis mereka. Dia tak sanggup membayangkan apa yang akan segera menimpa tubuh seksinya sebentar lagi. Satu per satu mereka mulai mendekati tubuh telanjang Sherly.
Dan tanpa menunggu lama lagi, sebuah penis besar menembus vagina Sherly dengan sangat kasar. Sherly menjerit kesakitan. Vaginanya serasa disayat oleh silet. Namun jeritannya tak keluar lama, setelah satu penis besar telah menembus bibir tipisnya. Sherly merasa sangat tersiksa dibuatnya.
Satu demi satu penis besar telah keluar masuk divagina dan mulutnya. Satu penis yang keluar setelah menyemburkan sperma, segera digantikan dengan penis besar lainnya.
Tidak memberi Sherly waktu untuk sekedar menarik nafas. Dia sangat lemah kesakitan dibuatnya. Vaginanya mengeluarkan bercak darah, penis besar para penduduk setempat itu telah merobek vaginanya.
Sherly mulai mendapatkan kesadarannya kembali dan mulai berontak, ketika dirasa ada sesuatu yang menggesek lubang duburnya. Sebuah penis besar tengah mencoba untuk menembus lubang duburnya dari belakang.
Sherly menjerit memohon, berharap mereka akan sedikit iba pada dirinya. Namun usahanya sia-sia saja. Para pemerkosanya itu sama sekali tak peduli pada Sherly.
“Mmmhhh,, jangan! Mmmhhh.. Ampun! Mmhhh…” jerit Sherly disela kulumannya.
Dan “aaarrrrggghhh!” Sherly menjerit, dia melolong kesakitan. Sebuah penis raksasa menembus paksa lubang duburnya yang masih perawan dalam satu sentakan kasar.
Sherly tak mampu menerima lagi semua itu. Tubuhnya telah mendapat titik maksimal dalam menerima rasa sakit, dia pun jatuh pingsan. Para penduduk masih terus melakukan aktifitas mereka diatas tubuh Sherly. Mereka sama sekali tak peduli pada keadaan Sherly saat itu.
Mereka terus menggenjot dan meremasi tubuh Sherly secara brutal. Seluruh lubang di tubuh Sherly terus menerus dijejali penis raksasa mereka tanpa jeda sedikit pun. Mereka berniat untuk memberikan luka permanen pada tubuh Sherly. 4 jam kemudian mereka baru selesai dengan tubuh Sherly.
Seluruh tubuh Sherly dipenuhi dengan bercak sperma yang mengering. Lelehan sperma masih merembes dari dalam mulut, lubang vagina dan lubang duburnya yang menganga lebar. Bercak darah pun masih nampak jelas di kedua lubang tersebut. Setelah puas dengan tubuh Sherly, mereka pun mengenakan pakaian mereka kembali.
Tubuh telanjang Sherly yang sudah sangat mengenaskan mereka ikat di pohon pinus. Tak lupa mereka menaruh madu di seluruh tubuhnya, dan menjejalkan bunga pinus di lubang vagina dan duburnya. Sedangkan mayat David, mereka buang ke sungai.
Setelah semuanya selesai, mereka pun kembali ke desa. Meninggalkan Sherly yang masih pingsan di dalam rimbunnya hutan sendirian.
*****
Bella terbangun setelah mencium bau yang sangat menyengat hidungnya. Dia sama sekali tak ingat dengan kejadian yang dia alami kemarin, kepalanya masih sangat pusing. Dia pun membuka matanya dengan perlahan.
“Wahai Gunderewo, terimalah tumbal dari kami semua. Dan berikan kami hasil panen yang berlimpah.” ucap seorang lelaki.
Mendengar itu, Bella segera mengerjapkan matanya yang masih mengabur. Tubuhnya sama sekali tidak bisa digerakan. Dia pun mulai melihat kesekeliling, mengamati keadaan. Bella menjerit sejadi-jadinya, ketika dia tau keadaan nya saat ini.
“Sadar juga kamu neng.” ucap suara yang tak asing bagi Bella.
“Ki Samad! Apa yang aki lakukan sama saya? Saya mau diapakan ki? Tolong! Tolong!” teriak Bella.
“Percuma geulis, gak akan ada orang yang bakalan denger kamu disini. Kamu bakalan aki jadikan tumbal untuk Gunderewo.” ucap Ki Samad.
“Tidak! Apa salah saya ki? Tolong! Saya gak mau jadi tumbal. Tolong!” teriak Bella.
Namun tak ada satu pun yang menolongnya. Ki Samad terlihat khusu melanjutkan mantera pemanggilan Gunderewonya. Mulutnya komat-kamit merapalkan mantra. Dan tak lama kemudian, kepulan asap mulai memenuhi ruangan gua tersebut. Bella meronta, dia mencoba untuk melepas kan dirinya.
Gadis cantik itu tengah terbaring di atas sebuah batu yang datar. Kedua tangan dan kaki nya di ikat ke setiap sudut batu itu. Tubuh seksinya itu tak tertutupi sehelai benangpun, ia telah telanjang. Vagina dan payudaranya terpampang dengan sangat jelas. Membuat orang ingin segera menyantap dan menjamah bila melihatnya.
“Siapa yang berani membangunkanku?” sebuah suara geraman menggema di gua tersebut.
“Ampun Gunderewo. Saya ki Samad.” jawab ki Samad sambil membungkuk.
“Ah, ki Samad!”
“Apa gerangan kamu sampai berani mengganggu tidur lelapku? Huh?” lanjut Gunderewo itu.
“Ampun. Saya bawa tumbal baru buat Akang. Saya cuman minta ditukar dengan hasil panen yang melimpah 2 tahun ke depan.”
Gunderewo itupun mengalihkan pandangan nya pada batu persembahan. Dia tersenyum lebar ketika melihat sosok gadis perawan berparas ayu terbaring di atasnya. Dia kemudian tertawa dengan sangat menggema.
“Hahaha… Tumbal yang bagus Samad. Haha… Baiklah, akan ku buat panen warga desa melimpah untuk dua tahun ke depan. Hahaha…”
“Sekarang pergi lah! Biarkan aku menikmati tumbal ku!” lanjut Gunderewo itu seraya mendekati tubuh Bella.
Ki Samad pun meninggalkan gua itu dengan segera. Dia tidak ingin mengganggu prosesi yang akan di lakukan Gunderewo itu pada Bella. Dia sudah terlalu senang dengan apa yang akan dia dapat di ladangnya untuk dua tahun ke depan.
Sesosok mahluk tinggi besar menghampiri tubuh Bella. Tingginya sekitar 2 meter lebih. Badannya berwarna hitan legam, dengan bau yang sangat menyengat tercium di seluruh tubuhnya. Bulu hitam kasar menghiasi seluruh tubuh mahluk itu.
Sepasang mata merah yang menyala menatap nanar pada Bella. Taring tajam pun menghias di bibir tebalnya. Bella terbelalak tak percaya melihat sosok di hadapannya sekarang. Dia berontak lebih keras, mencoba untuk melepaskan ikatan di tubuhnya. Bella menjerit sejadinya.
Meminta pertolongan kepada siapa pun yang bisa mendengarnya. Namun semua usahanya itu nihil. Tak ada seorang pun yang berani masuk ke gua tersebut. Melihat mangsanya terikat tak berdaya, membuat penis Gunderewo itu menyembul keras.
Batang penisnya sangat besar dan panjang. Diameternya mencapai 15 cm, dan panjangnya hampir 35 cm. Sungguh penis raksasa. Bella menggidik ketakutan melihat penis Gunderewo itu. Dia tak sanggup membayangkan bila benda sebesar itu menembus liang vaginanya yang masih perawan.
Bella mulai menangis karena saking takutnya pada mahluk itu. Gunderewo itu mulai tak sabar ingin segera menikmati tubuh Bella. Dia mulai menjamah tubuh telanjang gadis itu. Tangannya segera menggerayangi tubuh seksi Bella dengan perlahan.
Mahluk itu mulai merangsang setiap titik sensitif di tubuh Bella dengan sangat intens. Tangan besar nya meremasi payudara gadis itu dengan perlahan. Sedang kan mulutnya mulai menjilati wajah cantik Bella. Mahluk itu mencoba mencium bibir mungil Bella. lidahnya yang panjang dia coba untuk menelusup masuk ke dalam bibir Bella.
Namun Bella tak pernah mau membuka mulutnya. Bella terpejam, dia tak sanggup melihat sosok menyeramkan di depannya itu. Hidungnya mencium bau yang sangat menyengat di depannya. Dia sampai ingin muntah dibuatnya. Bibirnya dia katupkan dengan sangat keras. Dia tak mau berciuman dengan mahluk jelek nan bau ini.
Takan pernah! Karena geram, Gunderewo itu pun mencubit puting kiri Bella dengan sangat keras. Membuat Bella membelalak kesakitan. Mulutnya terbuka, menjerit sejadinya. Dan pada saat itu lah, Gunderewo ini menesulupkan lidahnya ke dalam bibir tipis Bella.
Mahluk itu mulai mencium bibir gadis itu. Mendapatkan serangan seperti itu, Bella merasa sangat mual. Ada rasa aneh yang sangat tidak mengenakan di dalam mulutnya. Air liur mahluk itu juga berbau menyengat di dalam mulutnya. Dia sampai muntah dibuatnya.
Kedua matanya mulai menangis semakin deras. Lidah panjang mahluk itu menggelitik setiap rongga mulut Bella. Dia ingin membuat Bella terbiasa dengan rasa dari liurnya itu. Tangan kanannya meremasi payudara kiri Bella, Sesekali memilin puting payudaranya yang masih berwarna merah muda itu.
Sedangkan tangan kirinya, dia gerakan menuju vagina Bella. Bella merasakan sesuatu yang sangat kasar menggeseki lubang vaginanya. Mencoba untuk men stimulus daerah istimewanya tersebut. Bella mencoba menahan mati-matian setiap rangsangan tersebut.
Namun dia pun hanya wanita biasa. Menerima serangan yang intens, lubang vaginanya pun membasah di jari-jari kasar sesosok Gunderewo. Mengetahui mangsanya sudah mulai terangsang, Gunderewo itu pun segera menurunkan ciuman bibirnya semakin ke bawah.
Dia jilati setiap lekuk tubuh Bella. Mulai dari wajah, telinga, leher, perut, dan kedua bongkahan payudaranya Bella. Tak ada bagian yang terlewat dari jilatan lidah panjangnya itu.
Ketika pagutan mahluk itu terlepas di bibirnya, Bella meludah terus menerus. Dia ingin membuang semua air liur mahluk itu yang selalu terasa menempel di rongga mulutnya. Dia juga mencoba untuk menahan setiap rangsangan di tubuhnya dengan sangat kuat.
Namun sia-sia saja semua usahanya itu. Bella pun mulai mendesah dan mengerang, ketika lidah panjang mahluk itu mulai menjilati lubang vaginanya. Gunderewo itu menjilati setiap inchi vagina Bella dengan sangat telaten. Sesekali dia coba untuk memasukan lidah panjangnya itu ke dalam lubang sempit dihadapannya.
Lidah itu pun mulai keluar masuk lubang vagina Bella bak seekor ular. Gunderewo itu menjilati seluruh rongga di dalam vagina Bella. Menerima itu semua, membuat desahan Bella semakin menjadi. Mulutnya tak berhenti mengerang dan mendesah. Gunderewo itu sungguh sangat pintar merangsang setiap titik sensitif di tubuhnya.
Tak lama berselang, Bella pun merasakan sesuatu yang sangat enak di vaginanya. Sebuah perasaan yang tak pernah dia rasa kan sebelum nya. Ada sebuah dorongan yang ingin keluar dari dalam vaginanya. Semakin dia tahan, semakin kuat dorongannya.
Dan tanpa bisa dicegah lagi, Bella pun mendapat kan orgasme nya yang pertama selama hidupnya itu. Cairan bening nan lengket menyembur deras dari dalam vaginanya. Dan langsung masuk ke dalam mulut Gunderewo itu semuanya.
Yaa, Gunderewo itu menghisap habis setiap cairan yang keluar dari dalam liang vagina Bella. Mahluk itu menelannya habis, tak bersisa. Tubuh Bella masih mengejang sambil mengejat-ngejat. Dia sungguh sangat tenggelam oleh kenikmatan yang baru dia dapat hari itu.
Matanya terpejam, sedang kan mulutnya membuka lebar. Melihat kesempatan itu, Gunderewo segera mencoba untuk memasukan penis raksasanya itu ke dalam mulut mungil Bella. Dia mendorongnya dengan kasar, membuat Bella sangat terkejut.
Ukuran penisnya yang terlalu besar, tak muat ke dalam bibir Bella. Hanya sebatas kepalanya saja yang dapat masuk, itu pun tak muat. Hal itu membuat Bella sangat tersiksa. Mulutnya dipaksakan untuk menganga sampai ukuran maksimal.
Penis raksasa itu memaksa mulut Bella untuk membuka sampai ukuran yang sebelum nya belum pernah bisa dia capai. Penis Gunderewo itu seakan ingin merobek mulut Bella. Kesal karna penisnya tak bisa muat ke dalam mulut Bella, Gunderewo ini pun mulai memposisikan posisi nya diatas tubuh Bella.
Dia gesekan penis raksasa nya yang bersisik itu tepat di depan lubang vagina Bella yang masih perawan. Dia menggesek-gesekan nya untuk beberapa saat. Dan saat dirasa sudah tepat di depan vaginanya, dia dorong penisnya merobek vagina mungil Bella dalam satu hentakan kasar.
‘Breeeettt’ Bella yang awalnya terbuai oleh rangsangan di vaginanya itu mulai menjerit sejadi-jadinya. Dia merasakan perih yang teramat sangat di lubang kelaminnya itu. Tubuhnya mengejang keatas, menahan rasa sakit yang tak terkira itu.
Dan Bella pun jatuh pingsan, tak kuat menerima rasa sakit. Melihat mangsanya sangat lemah, Gunderewo itu sangat marah. Dia mulai menggerakan penisnya itu dengan sangat kasar di lubang vagina Bella. Dia menggenjot vagina mungil Bella dengan sangat brutal.
Mahluk itu memaksakan vagina Bella untuk bisa menerima seluruh batang penisnya yang sangat besar dan panjang itu. Dia hentakan pinggulnya dengan sangat keras, seakan ingin mendobrak dinding rahim Bella.
Setelah beberapa hentakan yang sangat kuat di dalam vagina Bella, akhirnya seluruh penis Gunderewo itu pun masuk seluruh nya. Penis yang berdiameter 15 cm, dan panjang 35 cm itu pun bersarang dengan manis di dalam vagina mungil Bella.
Sampai vagina Bella mengembung dibuatnya. Seluruh otot vagina Bella seakan meremasi setiap bagian penis Gunderewo itu. Mahluk itu merasa sangat dimanjakan dibuatnya. Dia pun mulai mempercepat genjotannya di dalam vagina Bella.
Penis mahluk itu menghentak dengan sangat kuat mendobrak vagina Bella. Kemudian dia cabut penisnya dengan sangat perlahan, menikmati setiap gesekan antara dinding vagina Bella yang lembut dan Penis nya yang bersisik itu. Mahluk itu melakukannya terus menerus, sampai membuat Bella sadar dari pingsannya.
“Aaaaawwwhhh,, sakiiitt… Berhentiiii… Sakiiitt,, aku mohon! Awwwhhh…” ucap Bella mengiba.
“Diam kau sundal! Mulai detik ini tubuhmu adalah milik ku. Kau sama sekali tak berhak lagi atas seluruh tubuhmu ini.” ucap Gunderewo itu sambil mempercepat genjotannya.
“Kamu itu sudah dijadikan tumbal untuk ku. Jadi mulai saat ini, kamu adalah budak birahiku. Hahaha…” lanjut mahluk itu sambil tertawa.
“Tidak! Aku tidak sudi! Lepas kan aku dasar mahluk menjijikan!” maki Bella sambil meludah ke arah mahluk yang sedang menggagahinya itu.
“Dasar kurang ajar kau sundal! Lihat, aku akan menyetubuhimu dengan sangat ganas dari sekarang. akan kubuat kau bertekuk lutut pada kontolku ini.” ucap mahluk itu geram.
Pompaan di dalam vagina Bella makin cepat dan kuat saja. Mahluk itu ingin membuat Bella merasakan multiple orgasme. Gunderewo itu ingin membuat Bella tak bisa lepas ataupun menolak penis raksasanya lagi. Mahluk itu mulai menyetubuhi Bella dengan sangat menggila. Penisnya mengeluarkan precum di dalam lubang vagina Bella.
Cairan itu mengandung semacam bakteri, yang akan membuat vagina korbannya merasa sangat gatal dan geli dibuatnya. Precum yang Gunderewo itu keluar kan dalam dosis yang cukup banyak di dalam vagina becek Bella.
Rupanya mahluk itu ingin membuat Bella tak bertingkah lagi. Bella merasa ada yang aneh di dalam vaginanya. Dia merasakan ada sesuatu yang sangat panas di dalam vaginanya. Gadis itu merasakan vaginanya sangat gatal dan sangat geli, sehingga tanpa dasar dia pun mendesah-desah menerima setiap sodokan penis raksasa Gunderewo itu.
Mengetahui kalau rencananya berhasil, mahluk itu pun menghentikan gerakan nya di dalam vagina Bella. Dia mencabut keluar penisnya dalam satu tarikan kuat. ‘Plooop’ suara ketika penisnya keluar. Lubang vagina Bella nampak menganga sangat lebar.
Bercak darah masih menetes dari dalam sana. Bella tersadar dari lamunannya. Dia merasakan ada sesuatu yang hilang dari dalam vaginanya. Lubang vaginanya terasa sangat gatal minta digaruk. Namun benda yang sedari tadi keluar masuk di vaginanya itu telah hilang.
Sedangkan kedua tangan dan kakinya terikat dengan keras, membuatnya tak bisa melakukan apapun selain menggesek-gesekan kedua pahanya. Gunderewo itu hanya tersenyum melihat perilaku Bella. Dia merasa puas dengan apa yang telah dia buat pada gadis alim tersebut.
Rupanya dia telah berhasil untuk merubah sifat Bella, dan membuang semua rasa malu gadis itu. Gunderewo itu telah berhasil membuat Bella bertekuk lutut pada penisnya. Mahluk itu telah berhasil membuat Bella menjadi budak sexnya.
“Aaaaggghhhh… Hmmm… Aggghhh…. Ssshhhh… Aggghhh….” desah Bella.
“Kenapa kau menggeliat seperti cacing seperti itu manusia? Huh?”
“Apakah memekmu gatal ingin di garuk? Apakahmemek mu rindu sama batang penis besar ku? Huh? Jawab!” ucap Gunderewo itu sambil menatap tajam ke arah Bella. Sebuah tatapan yang seakan merendahkan derajat Bella sebagai seorang wanita alim.
“Aaaagghhh,, iyaa tuan… Aggghhh… Tolong berikan kontol besarmu itu… Aggghhh…”
“Tolong garuki memek gatalku ini tuan… Aaaagghhh…. Setubuhi aku tuan… Aggghhh… Aku adalah budak sex tuan…. Ooouuuuuggghhh….” ceracaunya Bella makin tak jelas.
Mendengar itu semua Gunderewo hanya tersenyum dengan bangga. Predikatnya sebagai mahluk bau, jelek, dan menjijikan namun tetap bisa menaklukan wanita muda yang amat cantik tetap melekat pada dirinya. Dia pun tersenyum lebar, kemudian melepas ikatan di kedua pergelangan kaki dan tangan Bella.
Bella yang merasa bebas, segera mengarahkan tangannya menuju lubang vaginanya. Dia langsung menggeseki vaginanya dengan cepat dan bernafsu. Bella mulai memasukan satu demi satu jarinya ke dalam vagina nya yang sudah sangat basah itu sambil terpejam.
Ternyata semua jarinya mampu masuk ke dalam lubang vaginanya itu. Sekarang dia mengeluar-masukan kepalan tangan nya menggaruki dinding vaginanya yang sangat gatal itu. Gunderewo tertawa dengan sangat keras dengan apa yang telah dia buat pada gadis alim ini.
Dia sangat puas melihat Bella menggeseki vaginanya sendiri dengan susah payah. Bella terlihat sangat bernafsu saat itu. Dia mencoba segala yang dia bisa untuk menghilang kan rasa gatal di dalam vaginanya. Namun semuanya sia-sia saja. Rasa gatal di vaginanya tak pernah hilang, namun bertambah gatal saja setiap detiknya.
Frustasi, Bella pun menangis. Dia merasa sangat tersiksa dengan rasa gatal di vaginanya itu. Dia terlihat sangat tersiksa karena ulahnya sendiri pada vaginanya. Karena kasihan, Gunderewo itupun berbisik pada Bella.
“Rasa gatal di vaginamu itu hanya bisa hilang dengan gesekan kontolku saja wahai budak manusia. Rasa gatal itu hanya akan mereda bila bersentuhan dengan sisik di penisku ini. Apa kau mengerti?” bisik mahluk itu ditelinga Bella.
“Aaaaghhhh,,, iyaa tuaaan.. Tolong berikan itu pada hamba… Aggghhh….” ucap Bella sambil terisak.
“Ada syaratnya!” ucap mahluk itu menatap Bella tajam.
“Aaapp,, apa syaratnya tuaann? Aaagghhhh…” ucap Bella sambil terus mendesah.
“Kau harus membuatku orgasme terlebih dahulu dengan mulut dan tanganmu itu. Kamu harus menelan habis spermaku terlebih dahulu.”
“Ba,, baik lah Tu,,, aaagghhhh… Baik lah tuan…. Sssshhh..”
“Lakukanlah sekarang dasar budak!”
“Ba, baik tuan.” Ucap Bella sambil menyerbu tubuh mahluk itu.
Bella mulai menggenggam penis raksasa Gunderewo dengan kedua tangannya. Diameternya tak muat dalam genggaman tangan nya itu. Dia kemudian menjilati penis bersisik itu dengan sangat bernafsu. Sesekali Bella mencoba untuk memasukan benda itu ke dalam mulutnya.
Namun sekeras apapun dia mencoba, benda itu tak pernah bisa masuk ke dalam mulutnya yang terlalu mungil itu. Bella menjilati setiap inchi penis dari mahluk yang paling menjijikan itu dengan sangat telaten. Dia menjilati penis dari mahluk yang telah membuat nya muntah beberapa jam yang lalu.
Bella telah kehilangan akal sehatnya. 15 menit sudah Bella menjilati penis besar bersisik Gunderewo itu, namun sama sekali belum terlihat jika benda itu akan segera memuntahkan sperma nya. Sedangkan rasa gatal di dalam vaginanya telah mencapai level maksimal.
Bella akhirnya menangis. Dia lalu mencoba memasukan benda besar itu kedalam liang vaginanya dengan sangat bersusah payah. ‘Bleeeeesss’ akhirnya penis besar itu menembus liang vaginanya yang sudah sangat basah.
Benda besar itu langsung menggaruk rasa gatal yang menyerang dinding vaginanya. Bella pun menggoyangkan pinggulnya dengan sangat cepat diatas tubuh mahluk itu. Bella memejamkan matanya menikmati kenikmatan yang batang penis mahluk itu tengah berikan pada vaginanya.
“Aagggghhh… Enak nya… Ooohhh,, ahhhhhh….” desah Bella sambil mempercepat goyangan vaginanya.
Gunderewo itu hanya bisa tertawa dengan sangat lantang melihat aksi Bella saat itu. Bella sedang menggerakan tubuh seksinya itu dengan sangat lincah di atas tubuh nya.
Gadis cantik itu tengah menunggangi penis raksasanya dengan bersusah payah. Namun wajahnya memancarkan rona kenikmatan yang sangat dahsyat. Wajahnya mendongak ke atas, kedua matanya terpejam, sedangkan mulutnya membuka lebar.
Hal itu sungguh sangat membuat mahluk itu terangsang. 15 menit menggenjot penis besar Gunderewo, vagina Bella pun mulai berdenyut menandakan dia akan segera mendapatkan orgasme kembali. Gadis itu mempercepat goyangan pinggulnya, menghentak penis Gunderewo itu makin keras.
Tubuhnya sudah dipenuhi dengan keringat. Kuncir rambutnya telah terbuka sehingga rambut panjangnya terurai bebas dan dahinya juga bercucuran keringat
“Aaaaaggghhh,, tuan,, kontol tuan nikmat bangeett… Aaagghhhh,, hamba, orgasme lagi tuannnn… Agggghhhh…” jerit Bella sambil melepas orgasmenya yang kedua hari itu.
Cairan hangat menyembur dengan sangat deras di liang vaginanya. Bella bahkan mengalami squirting. Vaginanya mengeluarkan cairan dengan sangat derasnya. Seluruh tubuh Bella mengejang untuk beberapa saat, lalu ambruk menimpa tubuh besar Gunderewo.
Bella sangat menikmati orgasmenya Kali itu, hingga dia lupa pada tugasnya untuk memuaskan Gunderewo. Gunderewo itupun marah pada Bella. Dia lalu mengeluarkan kembali cairan precumnya didalam vagina Bella dengan cukup banyak.
Hal ini langsung membuat vagina Bella sangat gatal dibuatnya. Bella bahkan sampai menjerit kaget dibuatnya. Dan tanpa menunggu lama lagi, dia pun kembali menggoyangkan pinggulnya menggesek penis besar Gunderewo.
Tak beberapa lama kemudian, Bella mengalami orgasme nya kembali. Lagi, seluruh otot di tubuhnya mengejang lalu ambruk tak bertenaga. Hal ini kontan membuat Gunderewo itu sangat marah. Akhirnya mahluk besar ini mengeluarkan precumnya yang sangat beracun di dalam vagina Bella. Precum ini mengandung bakteri yang sangat ganas.
Bakteri yang akan terus menggigiti dinding vagina Bella, menimbulkan rasa gatal yang teramat sangat. Bakteri ini takan berhenti menggigit seluruh rongga di dalam liang vagina Bella, meskipun dia telah mendapatkan orgasme. Bakteri ini hanya bisa hilang oleh cairan sperma Gunderewo saja. Bella sangat tersiksa dibuatnya.
Vaginanya makin terasa gatal saja, padahal dia baru saja mendapatkan orgasme. Bella pun mulai memaksakan tubuhnya untuk bergerak, sehingga kelamin mereka saling bergesekan kembali. Namun gesekan antara kelamin mereka itu hanya membuat vaginanya makin gatal saja.
Vagina Bella sudah sangat membanjir dibuatnya. Peluh beserta keringat bercucuran di seluruh tubuhnya. Ntah sudah berapa Kali dia mendapatkan orgasme dan squirting hari itu. Namun rasa gatal di vaginanya tak pernah berhenti.
Bella sudah sangat lemah, seluruh tenaganya sudah habis terkuras. Namun dia tetap memaksa pinggulnya tetap menggoyang, meskipun tubuh bergetar hebat. Tak lama berselang, Bella pun mendapatkan orgasmenya kembali untuk yang kesekian kalinya.
Tubuhnya mengejang dengan sangat dahsyat, lalu dia pun jatuh pingsan kembali. Melihat mangsanya tergeletak tak sadarkan kembali, Gunderewo itu hanya menatap puas. Dia mencabut penisnya dengan satu tarikan kuat. Mahluk itu lalu merebahkan tubuh Bella mengangkang.
Dia lalu menjilati vagina gadis itu dengan sangat bernafsu. Vagina Bella yang sudah sangat membasah dijilatnya dengan sangat rakus. Lidahnya segera keluar masuk di dalam vagina Bella dengan sangat lincah. Mahluk itu memasukan lidah panjangnya sangat jauh ke dalam vagina Bella.
Sehingga masuk kedalam rahim Bella. Mahluk itu lalu menjilatinya gemas. Bella hanya bisa mendesah lemah dibuatnya. Dia sudah tak memiliki tenaga sedikit pun hanya sekedar untuk membuka mata. Namun vaginanya tak pernah berhenti mengalami orgasme.
Cairan cintanya yang bercampur dengan air kencing menyembur setiap kali dia orgasme. Muncrat membasahi lantai gua yang pengap dan lembab itu. Setelah puas menjilati vagina gadis tersebut, Gunderewo itu kembali memasukan penis besar nya itu ke dalam liang vagina Bella yang sudah sangat melar.
Mahluk itu kembali menghentak kan penisnya dengan sangat kuat dan keras di dalam vagina gadis itu, membuat tubuh Bella terlonjak-lonjak. Karena jepitan vagina Bella sudah sangat melemah, Gunderewo pun membalikan tubuh mangsanya tersebut. Mahluk itu mulai memposisikan tubuh Bella untuk menungging.
Lidah panjangnya segera menjilati dan mengoreki liang dubur Bella. Membuat Bella kembali menggeliat. Sesekali dia masukan lidah panjangnya itu ke dalam sana, mencoba membuat lubang itu sedikit melebar. Ketika dirasa sudah cukup basah, Gunderewo pun memposisikan penis besarnya di depan lubang dubur Bella.
Dan dengan satu sentakan keras, amblas lah seluruh penis besar nya itu merobek anus Bella. Bella menjerit dengan sangat keras. Seluruh otot di tubuhnya bergetar merasakan sakit yang amat sangat. Bella pun pingsan kembali.
Cengkraman otot dubur Bella seakan mencekik penis Gunderewo itu. Mahluk itu kembali merasakan nikmat nya tubuh gadis itu. Sekarang Gunderewo itu sudah tak perduli lagi dengan keadaan Bella. Dia hanya ingin segera mencapai orgasmenya.
Dia mulai menyetubuhi dubur Bella dengan sangat kasar. Tak lama berselang mahluk itu pun mendapat orgasme nya yang pertama saat itu. Dia menggeram sambil menyembur kan sperma panasnya memenuhi liang dubur Bella. Tangan besarnya meremas kuat payudara Bella, gigi-gigi tajamnya menggeremet.
Dan seluruh tubuhnya mengejang, lalu ambruk menimpa tubuh kecil Bella dengan penis yang masih menancap di liang dubur gadis itu. Setelah mendapatkan orgasme nya itu, penis besar Gunderewo mengecil dengan sendiri nya. Lalu benda itu keluar dari dalam dubur Bella secara perlahan. Mahluk itu tersenyum dengan sangat lebar.
Rona kepuasan tergambar jelas di wajahnya. Mahluk itu pun menghilang ntah kemana. Meninggalkan Bella sendirian dalam kondisi yang sangat mengenaskan di gua tersebut. Tinggallah Bella sendiri di gua lembab nan pengap itu. Tubuhnya sudah sangat mengenaskan, dalam posisi yang menungging.
Lubang vagina dan dubur nya menganga sangat lebar, bercak darah masih jelas terlihat di kedua lubang tersebut. Bella mati dengan kedua lubang yang sangat basah oleh lendir dan oleh cairan sperma Gunderewo yang berwarna hitam pekat.
Namun roh Bella dibawa oleh sang empunya sperma ke alam nya. Yaa, roh Bella dijadikan gundik oleh sang Gunderewo itu di alamnya. Dan sejak hari itu, ketiga reporter tersebut tak pernah kembali dari desa tersebut. Di mulai hari itu, Sherly, Bella, dan David tak pernah terlihat keluar dari desa itu.
Yaa, mereka bertiga telah tewas dengan sangat mengenakan di desa Cimani Gunderewo itu. Tanpa ada seorang pun yang mengetahui kejadian itu, kecuali para penduduk setempat. Rahasia dari desa Cimani Gunderewo pun masih terjaga dengan sangat rapat….




0 komentar: