STORY21- MIMPI BURUK (PERAMPOK)

Mimpi Buruk (Perampok) – Andini adalah seorang gadis cantik yang sangat terkenal di kota Bandung, ia tercatat sebagai mahasiswi angkatan 95 di jurusan eonomi universitas parahyangan Bandung.

Ia benar-benar cantik dan sexy, kulitnya yang putih mulus dan dandanannya yang selalu trendy dan gaul membuat semua lelaki terpana melihatnya. Belum lagi bajunya yang seringkali ketat menampakkan jelas bentuk tubuhnya yang semampai.

Banyak sekali sebenarnya lelaki yang naksir kepadanya, hanya saja jarang yang berani maju mendekatinya. Maklum saja selain ia cantik, pintar ia tergolong mahasiswi jetset. Andini juga anak pemilik sebuah toko departemen store yang cukup terkenal di bilangan otista Bandung, sehingga tak aneh ia juga kaya raya.

Bayangkan, kurang apa lagi Andini, cantik, pintar, kaya raya lagi. ck..ck..ck..ck.. Tapi Andini dengan kehidupan makmurnya itu, tidak pernah menyangka akan mengalami sesuatu kejadian yang akan menimpa dirinya. Begini ceritanya:

Suatu hari, orang tua Andini pergi ke luar negeri, memang sesuatu yang tidak aneh untuk keluarganya bepergian keluar negeri. Sehingga saat itu, ia hanya sendirian di rumahnya yang besar. Ia hanya ditemani oleh 2 orang pembantunya.

Ketiga saudaranya kebetulan juga sedang pergi. Hari telah malam, Andini pun bergegas mempersiapkan dirinya untuk pergi tidur, ia pun mencuci mukanya, dan mengenakan baju tidur terusan (daster) yang terbuat dari sutra berwarna merah muda.

Andini sungguh terlihat sexy dengan pakain tidurnya itu. Tubuhnya terlihat indah dibalik kain sutra tipis itu, kedua payudaranya nampak menonjol jelas, karena ia sudah tidak menggunakan BH. Rambutnya yang panjang sebahu itu diikat dengan jepitan rambut seperti orang akan mandi sehingga leher belakang Andini yang putih terlihat jelas dan menggairahkan.

Ketika Andini sudah masuk kamar dan bersiap akan tidur, ia mendengar bel berbunyi, tetapi ia tidak mempedulikannya

“Hmm, siapa ya malam-malam? Ah mungkin si Dede pulang, biar saja pembantu yang membukakan..” pikir Andini dalam hati.

Tidak lama kemudian Andini terkejut mendengar suara ribut-ribut di ruang tengah seperti ada orang yang sedang berkelahi. Ia segera beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas keluar dari kamar untuk melihat apa yang terjadi.

Alangkah kagetnya Andini saat ia membuka pintu kamarnya, ia melihat segerombolan lelaki tak dikenal sedang mengobrak-abrik ruangan tengah rumahnya sembari berteriak-teriak, mereka semua terlihat membawa samurai panjang yang terhunus.

Melihat itu Andini mencoba masuk kembali kedalam kamarnya, tetapi terlambat seorang rampok segera menangkap Andini dan membekapnya dari belakang

“Mau kemana Kamu!!Jangan macam-macam ya!!Nanti saya bunuh kamuu..!!”

Bentak rampok itu. Andini mencoba meronta dan berteriak minta tolong

“Toloong..tooloong..garoong..garoo..”

PLAAKK!! Tiba-tiba belum selesai ia berteriak, sebuah tamparan keras mendarat dipipinya yang mulus.

“DIAM KAMU!! Atau saya gorok leher kamuu!!”

Mendengar itu Andini terdiam ketakutan. Rampok itu segera mengikat tangan Andini dengan seutas tali dan didudukannya Andini dilantai dekat kamarnya.

Para rampok itu segera sibuk menjarah segala yang berharga di rumah tersebut, mereka masuk kedalam kamar orang tuanya dan menjarah Handphone, jam tangan, perhiasan, dan sejumlah uang. Setelah beberapa saat, seorang rampok berteriak,

“Mana harta yang laen? koq Cuma segini, masak rumah sebesar ini duitnya Cuma secuil?? Hei Non, mana uang yang laen?”

Nampaknya mereka tidak puas dengan hasil jarahannya.

“..Tidak tahu pak..tidak ada uang lagi..Cuma segitu..” jawabnya.

“Yang benar saja kamu!!bohong ya!!jawab yang benar, mana uang kamu!!”

Bentak seorang rampok tidak puas akan jawaban Andini.

“Benar paak..tidak ada..orang tua saya lagi pergi..cuman ada segitu..”

Rampok itu menghampiri Andini dan berjongkok didekatnya.

” Jadi ga ada uang lagi?cuman ada segini?” Tanya rampok itu.

Andini hanya mengangguk pelan.

“Teman-teman, denger!katanya cuman ada segini uangnya..dikit banget..percuma nih kita cape-cape cuman dapat secuil..”

Temannya menyahutinya dengan jawaban-jawaban kasar, penuh makian.

“Tapi ngga’ papa, supaya ga rugi, gimana kalo kita ganti dengan anak gadisnya ini? Kayaknya boleh juga nih..”kata rampok tersebut sembari memandangi Andini yang ketakutan.

Semua teman-temannya yang berjumlah 7 orang berteriak setuju. Mendengar itu, rampok tadi tersenyum dan berkata kepada Andini,

” Ya udah kalo gitu non, terpaksa non ganti rugi ke kita pake tubuh Non..”

ujarnya sambil tersenyum dan membelai wajah Andini yang cantik. Dipandanginya sebentar Andini yang gemetaran ketakutan.

” Tapi kamu emang cantik..gua terangsang juga nih. Ngeliat body lu..”

Rampok itu mulai menggerayangi dada Andini yang hanya dilapisi kain sutra halus tipis itu.

Andini mencoba melawan dan meronta

“Jangan pak..jangan..ampunn..jangan..aduuh..jangaan paak..ampuunn..jangan perkosa saya..ampuun..!!” tangis Andini.

Mereka hanya tertawa mendengar tangisan Andini dan membuat mereka semakin bernafsu. Rampok yang tadi terus menggerayangi payudara Andini yang montok dan empuk itu dengan kedua tangannya.

Dengan penuh nafsu, ia meremas-remas susu Andini selama 3 menit, lalu ia mencoba menyingkapkan bawahan daster Andini yang memang mini itu, sehingga terlihat paha mulus Andini

Rampok itu mengelus perlahan paha indah tersebut. kemudian ia membopong Andini dan membawanya ke kamar Andini, lalu direbahkannya gadis malang itu di ranjang Rampok yang lain pun turut serta masuk ke kamar, nampaknya mereka akan berpesta pora dengan tubuh seorang gadis cantik.

Seorang rampok yang berdiri di pinggir ranjang mulai membuka bajunya, terlihat tubuhnya yang berkulit hitam legam penuh dengan tato. Nampaknya ia adalah ketua gerombolan perampok ini. Kemudian ia perlahan naik ke atas ranjang dan merebahkan dirinya diatas tubuh Andini yang tergolek tidak berdaya.

Rampok itu mulai memeluk dan menciumi wajah Andini Tercium olehnya wangi tubuh Andini yang segar dan sungguh membuat nafsu bergejolak. Rampok tersebut semakin cepat mencumbu Andini sembari tangannya terus menggerayangi dada dan selangkangan Andini.

Tidak lama kemudian, rampok itu tidak sabar lagi, dirobeknya daster sutra itu. BREEKK.. ia sungguh-sungguh terpesona dengan pemandangan di depan matanya, Andini yang sudah tidak mengenakan BH, terlihat sepasang payudara indah milik seorang gadis keturunan yang cantik menjulang tinggi lengkap dengan pentilnya yang berwarna coklat muda.

Andini hanya mengenakan CD G-string putih, sehingga sepertinya celana dalam itu hanya menutupi vaginanya dan pantatnya dibiarkan bebas terbuka, sungguh membuat semua rampok itu menelan air liur ingin mencoba tubuh Andini.

Kembali rampok itu beraksi, kali ini kedua payudara itu yang dikerjain habis-habisan. Diremas-remas, dipijat-pijat, bahkan ia sampai mencubit kedua puting mungil itu. Andini hanya bisa pasrah menahan deritanya.

Rampok itu melanjutkan aksinya dengan menciumi dan menjilat payudara Andini mulai dari lembah sampai ke puncaknya.

Sampai di puncak, ia menghisap dan mengulum pentil itu dengan penuh semangat sampai terkadang saking gemasnya ia gigit pentil Andini. Andini hanya bisa melenguh dan mendesah menahan sakit dan nikmat tersebut .

Puas dengan gunung kembar itu, rampok tersebut mulai berpindah sasaran kali ini ia segera melucuti celana dalam Andini. Ia pun kembali terpana melihat vagina Andini yang masih suci dan indah hanya ditutupi bulu-bulu halus, karena Andini tergolong apik ia sering mencukur bulunya agar terlihat rapi.

Tidak tahan lagi rampok tersebut segera ‘menyerang’ vagina itu dengan lidahnya Dibentangkannya kaki Andini lebar-lebar, ia pun segera menukik menyerang selangkangan Andini yang sudah ‘wide open’ itu. Lidah tersebut bergerak lincah ke segala arah menjelajahi vagina Andini. Permainan itu berlangsung kira-kira 5 menit, lalu rampok itu maju ke babak berikutnya.

Kali ini giliran Andini yang beraksi. Sang rampok menbuka celana dalamnya sendiri. Terlihat batang penisnya yang hitam sudah benar-benar berdiri menunggu giliran, dikocok-kocoknya sebentar batang itu.

Lalu diarahkannya ke wajah Andini. Digesek-gesekkannya batang penis itu di wajah cantik Andini. Andini tidak bisa menolak, ia hanya pasrah membiarkan batang itu bergesekan dengan wajahnya. Setelah itu sang rampok memaksa Andini untuk membuka mulutnya.

” HEH! Buka mulutlu!ayo isap!!AYOO!!

Andini dengan perlahan membuka mulutnya, segera saja rudal rampok itu masuk kedalam mulutnya dan bergerak maju mundur di dalam mulut Andini.

“Hei ayo goyangin lidah lu, jilat dan isap penis gua!”

Mendengar itu Andini mematuhinya, ia mulai menjilat batang penis itu dengan perlahan. Rampok itu semakin cepat menggoyangkan pinggulnya di hadapan wajah Andini, setelah puas, ia langsung mencoba menyerang bibir Andini yang satu lagi yang berada di selangkangan.

Diarahkannya rudal itu ke lobang kenikmatan. Agak sedikit susah karena lubang tersebut masih virgin, Tetapi akhirnya berhasil diterobos juga, penis hitam dan besar itu akhirnya berhasil keluar masuk di vagina Andini.

Pertama-tama gerakannya perlahan tetapi lama kelamaan semakin cepat dan brutal, ia tidak mempunyai rasa kasihan kepada Andini yang berteriak kesakitan karena dimasuki oleh penis yang begitu besar.

” Ah..Ah..ah..euh..eanaak..ayo neng..teruss..enaak..Wuuh..!” gumam sang rampok sembari memompa vagina Andini.

Sementara kedua tangan rampok bersandar di payudara Andini. Sembari sesekali dipilin-pilinnya pentil Andini seperti sedang mencari gelombang radio saja. Sungguh pemandangan yang mengundang hawa nafsu, seorang gadis cantik berkulit putih bersih dan telanjang bulat berada di posisi bawah ditindih seorang preman yang bertato.

Mendapat perlakuan itu Andini hanya bisa menggeliat menahan geli dan rangsangan yang begitu hebat.Tetapi ia mencoba bertahan untuk tidak orgasme, walau dipompa sedemikian rupa oleh penis sang rampok.

20 menit kemudian, sang rampok tidak tahan lagi, akhirnya ia memuntahkan air maninya didalam vagina Andini.

“Euuh..euuhh..sstt..aah..gua ngecrot .aah..enaak..”

Gumam sang rampok sembari penisnya memuntahkan lahar putihnya itu. Tubuh sang rampok terlihat berkelejotan saat berejakulasi..

Nampak benar-benar nikmat sekali orgasme sang rampok Rampok itu masih terdiam di atas tubuh Andini dan membiarkan penisnya tetap berada di dalam vagina Andini untuk beberapa saat, Ia membiarkan sisa-sisa spermanya untuk keluar sampai tetes sperma terakhir.

Lalu ia mulai menarik keluar penisnya dari vagina Andini, tampak penisnya yang sudah mengecil itu masih basah karena semprotan air maninya sendiri dan cairan vagina Andini.

Lalu ia memberikan kesempatan kepada teman-temannya yang lain. Rekan rampok yang lain bergerak maju, kali ini ia menyerang Andini dari belakang. Diserangnya anus Andini dengan gencar. Posisi Andini sekarang seperti anjing yang sedang kawin..

Rampok itu dengan kasar memasukkan penisnya ke lubang anus Andini. Andini hanya bisa mengerang kesakitan. Tubuhnya bergerak-gerak akibat hentakan sang rampok sampai-sampai payudaranya pun terbanting-banting akibat goyangan sang rampok..

Rampok tersebut memegangi kedua belah pantat Andini agar tetap terarah sesekali ia tampar pantat Andini seperti layaknya memecut pantat kuda. Goyangan sang rampok semakin cepat, lalu tangan kirinya menjambak rambut Andini ke arah belakang.

Lalu ditariknya tubuh Andini sampai punggung Andini telah menempel di dada sang rampok. Sang rampok segera menggerayangi payudara Andini dari belakang sambil ia menciumi leher Andini yang sexy. Kumis sang rampok yang tebal mencucuki leher Andini, sehingga ia merasa geli.

Andini hanya bisa memejamkan mata menahan derita itu sambil sesekali merintih, dan mendesah sehingga desahannya semakin merangsang semua rampok yang ada dikamar tersebut.

“Euuh..aahh..periih..aduuhh..ampuunn..paak..”rintih Andini.

“AaaAhh..dikit lagi neengg..ayoo..sstt.aahh..Oohh..”

Teriak sang rampok sembari goyangannya dipercepat, rupanya ia akan segera klimaks, tak lama kemudian ia akhirnya menyemburkan air maninya didalam lubang anus Andini. Air maninya sangat banyak sampai menetes keluar menyelusuri anus dan paha Andini.

Rampok itu tersenyum puas akhirnya ia bisa merasakan tubuh seorang gadis cantik yang sangat sexy bahkan anusnya lah yang pertama kali menembusnya.

Setelah itu kembali giliran rampok yang lain, kali ini ia memaksa Andini untuk berlutut dan melayani penisnya dengan mulutnya. Penis rampok yang berikut ini sungguh besar dan sudah berdiri tegang. Andini tak ada pilihan lain untuk melayani kemauan rampok itu. Dengan ganas rampok itu menggoyang-goyangkan penisnya dimulut Andini.

“Ayoo.sedoott.. yang kencaang.. ayoo!!”

Bentaknya sembari memegangi kepala Andini dan mengarahkannya maju mundur. Hentakannya sangat cepat sampai-sampai buah zakarnya memukul-mukul dagu Andini.

Tak sampai 10 menit ia pun tidak tahan lagi, sentuhan lidah dan bibir Andini membuat penisnya mabuk berat. Ia pun segera memuntahkan air maninya yang banyak di dalam mulut Andini,

“Aaahh..enaak..aahh..aahh..Ouhh..Oouhh..sstt..”

Erangnya sambil menahan kepala Andini agar tidak lepas saat ia berejakulasi dan seluruh air maninya tumpah ruah di dalam mulut Andini.

Andini terpaksa menelain air mani itu sampai habis. Setelah itu para rampok yang lain tidak sabar lagi, mereka maju bersamaan rupanya Andini akan diperkosa rame-rame.

Seorang mengambil posisi untuk menyerang dari belakang, tubuh Andini ditaruh diatasnya dengan posisi memunggungi rampok tersebut.

Lalu yang lain menyerang vagina Andini, sementara seorang mengambil posisi di dada Andini, ia meletakkan penisnya dan bergerak maju mundur diantara payudara Andini yang didempetkan sehingga menjepit penisnya, seorang lagi mengangkangi kepala Andini dan memasukkan rudalnya ke mulut Andini, sementara seorang rampok yang lain mengambil tangan kanan Andini dan membuatnya mengocok penis nya.

Rasanya sungguh nikmat dikocok oleh tangan mungil Andini. Mereka terus mengerjai Andini dengan mantap di posisinya masing-masing mereka terus bergiliran berotasi mencicipi anus, vagina, payudara, mulut dan tangan Andini.

Beberapa saat kemudian Andini tidak tahan lagi, ia pun akhirnya hancur juga pertahanannya, akhirnya Andini ejakulasi dengan deras, cairan Andini keluar sangat banyak karena ia sedari tadi menahan rangsangan yang ia terima.

Peristiwa itu disambut para perampok dengan teriakan-teriakan tertawa membahana, bahkan tanpa rasa jijik seorang dari mereka menjilat cairan vagina Andini.

“Sluurrpp..sluurrpp..hmm..nikmaat..rasanya air mani pertama gadis perawan..hahaha..”

Andini dikeroyok selama 1/2 jam tidak lama kemudian satu persatu nyaris bersamaan para perampok itu orgasme di tempat proyeknya masing-masing. Tubuh Andini yang sexy itu sudah penuh oleh sperma.

Para perampok tertawa puas, Andini berpikir mimpi buruknya telah berakhir, ternyata ia salah, 3 orang rampok yang pertama rupanya belum puas, mereka merangsek maju lagi dan memperkosa Andini untu kedua kalinya.

Bahkan salah seorang dari mereka mengambil obeng yang mereka pakai untuk membuka pintu dan memasukkan gagang obeng besar itu ke vagina Andini. Dikocok-kocoknya vagina Andini dengan gagang obeng itu, Andini menggeliat kesakitan dan kenikmatan. Ia memang merasakan perih di lubangnya tapi juga merasakan kenikmatan tiada tara.

Andini menggeliat dan membanting tubuhnya ke kiri dan kekanan membuat rampok itu semakin cepat mengocok vagina Andini dengan obeng.

Akhirnya Andini kembali ejakulasi untuk kedua kalinya. Sang rampok begitu senang melihat cairan mengalir deras dari vagina Andini, lalu kembali ia menggarap tubuh Andini sampai puas. Kedua rekan yang lain dengan sabar menanti giliran.

Akhirnya Andini digilir oleh masing-masing rampok itu 2x. Setelah puas menggarap Andini, para rampok itu segera beranjak pergi sambil membawa barang jarahannya meninggalkan Andini yang masih bugil terkulai lemas di ranjangnya yang penuh dengan bercak sperma dan darahnya.

Dia hanya bisa menangis sesegukan meratapi nasibnya.. Oh..mimpi buruk apa aku..isaknya..Kasihan sekali Andini.. What a nightmare on otista street.. 

Share this Post Share to Facebook Share to Twitter Email This Pin This Share on Google Plus Share on Tumblr

0 komentar:

CERITA SEX 21+ © 2014. All Rights Reserved | Powered By Blogger | Blogger Templates

Designed by-SpeckyThemes