STORY21 - MENIKMATI TUBUH MONTOK BU MELISA

Menikmati Tubuh Montok Bu Melisa – Aku dan Bu Melisa sudah Dekat sekali, karena sore harinya aku harus segera kembali ke Jakarta. Saat menunggu dibandara, jika birahi ku datang, aku dan Bu Melisa masuk ke toilet bandara yang cukup sepi. Langsung kusingkap roknya, kuturunkan CDnya, kuturunkan celana dan CD ku sebatas lutut, dari belakang langsung kutancapkan kontolku kelubang memek Bu Melisa, kogoyang maju mundur pantatku dengan sangat cepat, karena birahiku sudah dipuncak. Mungkin aku sudah gila, aku jatuh cinta sama Ibu mertuaku sendiri.

Dalam berhubungan badan, aku dan Istriku lebih banyak mengunakan gaya Standart dalam bercinta. Apalagi istriku termasuk wanita cukup sibuk.

Saat keesokan harinya, ketika aku sudah tiba dikantor, aku hanya senyum senyum sendiri membayangkan Bu Melisa, akhirnya menyerah pasrah dalam pelukanku,

Akupun siBu sampai lembur larut malam dengan pekerjaanku. Tanpa terasa sudah jam 7 Pagi , tiba tiba aku dikejutkan oleh suara dering Hpku, tanda bahwa ada pesan yang masuk. Aku lihat ternyata Bu Melisa yang mengirim pesan, segera kubaca isi pesan tersebut.

“Satria, kamu lumayan juga diatas ranjang, Saya jadi kebayang2 kamu lagi nih, saya tunggu kamu dirumah saya, jam satu siang.

Dengan alasan kurang enak badan, akupun izin untuk istirahat pulang, kutelpon taksi, saat taksi sudah datang, akupun langsung cabut dari kantorku menuju rumah Bu Melisa.

Setelah mendapat SMS dari Bu Melisa, aku begitu penuh semangat, hari ini aku ingin membuat Bu Melisa meminta kenikmatan padaku.aku sudah siapkan 2 butir obat kuat agar dia kewalahan melawanku, Didalam taksi langsung aku minum sebutir. Haa.. ha.. rasakan nanti, batinku.

Jam satu kurang, aku sudah tiba dirumah Bu Melisa, Kupencet bell. Saat pintu rumahnya terbuka kulihat Bu Melisa sudah mengenakan lingrie sexy menyambutku.

“Hai, kamu datang juga.., aku pikir kamu nggak datang”, sapanya.

“Aku pasti datang, kalau tidak datang, ntar ibu kecewaa lagi”, candaku.

“Ayo masuk, langsung kekamar aja yah sayang”.

Kupeluk tubuh Bu Melisa dari belakang saat Bu Melisa berdiri dijendela memandang keluar, Kucium dengan lembut wajahnya, bibirnya, burungku yang menempel tepat di belahan pantat Bu Melisa pun sudah tegak berdiri, sampai sakit sekali rasanya, mungkin pengaruh obat kuat yang sudah aku minum.

Aku tersenyum dan kupandangi wajah Bu Melisa, kupeluk lebih erat lagi tubuh Bu Melisa. Tubuhku sudah panas rasanya, Bu Melisa berbalik, kami sudah saling berhadapan. Kupandangi wajah Bu Melisa, cantik sekali, kukecup lembut bibir Bu Melisa, kami berdua sudah saling melumat. Lama sekali kami berciuman, ditambah lagi suasana yang begitu romantis menambah tinggi gairah kami berdua.

Kulepas pakaian yang di kenakan Bu Melisa, kuciumi lehernya, Bu Melisa mendesah menikmati cumbuan yang aku berikan, kubuka BHnya, kuremas dengan lembut tetek Bu Melisa. Ciumanku terus turun kearah buah dadanya, kujilati dan kuhisap tetek Bu Melisa, Bu Melisa pun semakin mengeliat dan semakin keras desahannya.

“Uh.. Satriaa.. Terus hisap sayang.. Uhh.. Enak.. sayang.”..

Setelah puas bermain main di Toket Bu Melisa ciumanku pun turun keperutnya. Kujilati pusarnya sambil tanganku berusaha melepas celana dalam Bu Melisa. Masih dalam posisi berdiri kujilati memek Bu Melisa, kuhisap semua lendir yang keluar, dendam yang tadinya begitu mengebu gebu hilang sudah, aku begitu lembut memperlakukan Bu Melisa.

Satu persatu pakaian yang kukenakan terlepas sudah. Akhirnya kami berdua sudah telanjang bulat. Dihisapnya puting dadaku, sambil tangan Bu Melisa meremas remas kontolku yang sudah sangat tegak berdiri.

“sayang kita ke ranjang aja, Puasinn aku yahhh!”.

Tangan Bu Melisa terus memegangi kontolku. Tubuhku direbahkan diatas pembaringan, kemudian kontolku di kulum dengan lembut, nikmat sekali kuluman Bu Melisa.

“Aahkkss aahh..Ooohhgg…Uuuhh Meelliisaa Eennakk jilatannmuu!! akuu nggak tahan! MASSUKINN!!”..

Kemudian Bu Melisa menaiki tubuhku, digemgamnya kontolku dan diarahkan ke lubang memeknya, perlahan lahan sekali Bu Melisa menurunkan pantatnya, mili demi mili batang kontolku masuk meluncur ke lubang memek Bu Melisa yang sangat basah sekali.

“Ahhhhssssss”., rintih kami berdua, saat kontolku masuk semua terbenam didalam lubang memek Bu Melisa.

Aku lihat Bu Melisa memejamkan mata dan mengigit bibirnya menikmati sensasi yang begitu indah. Bu Melisa mengangkat pantatnya dengan perlahan sekali, menikmati gesekan batang kontolku dengan dinding memeknya, kemudian diturunkan kembali dengan sangat perlahan. semakin lama goyangan naik turun pantat Bu Melisa semakin cepat.

“Akkhh.. Saatriiaaa.. ampun.. enak sekali sayang.. kontolmu enak sekali sayang”.

Bu Melisa terus menjerit mendesah berteriak menikmati sensasi nikmat dari pertemuan batang kontolku dengan lubang memeknya. Kontolku yang begitu tegak perkasa terus menerus menerima gesekan demi gesekan dari lubang memek Bu Melisa.

“Iya.. Bu, aku juga nikmat goyang terus Bu”.

Kuremas tetek Bu Melisa, aku angkat badanku kuhisap teteknya, goyangan pinggul Bu Melisa makin menggila dan terkendali.

Jujur saja, kalau bukan karena pengaruh obat kuat yang aku minum, Mungkin aku sudah muncrat, dan sudah tidak sanggup lagi bertahan mengimbangi goyangan pantat Bu Melisa yang begitu liar.

“Oh.. Satriiaaa.. Ibu.. sudah nggak sanggup lagi.., Ibu mau keluuarr”.

“Ayo.. Bu.. keluarin semuanya Bu.. Nikmatin.. Bu.”..

Kuhisap dengan kuat tetek Bu Melisa, dan Bu Melisa pun makin mempercepat goyangan pinggulnya menanti saat saat datangnya orgasme.

“saaaynnggg.. Arrgghh.”., jerit Bu Melisa, memek Bu Melisa dengan kuat mencengkram batang kontolku.

Sungguh menyesal aku meminum obat kuat, padahal saat seperti inilah, saat yang paling nikmat untuk secara bersamaan melepaskan orgame yang sudah tertahan.

Aku peluk tubuh nya dengan erat. Kurebahkan badanku, Bu Melisa ikut rebah sambil terus memelukku. Kubiarkan Bu Melisa menikmati orgasmenya. sementara kontolku masih terus terbenam di dalam lubang memek Bu Melisa.

“Enak sayang”, Tanyaku

“Enak sekali Say, dasyat sekali rasanya” jawab Bu Melisa lirih.

Bu Melisa mengangkat tubuhnya dan langung menghempaskannya kembali disampingku. Kontolku masih tegak berdiri, sama sekali belum terlihat tanda tanda hendak memuntahkan isinya. Bu Melisa merebahkan kepalanya didadaku, kupeluk tubuh Bu Melisa, sambil kubelai belai ramutnya. Akhirnya Bu Melisa pun tertidur.

Hari itu sampai jam 3 pagi Aku dan Bu Melisa benar benar menghabiskan waktu kami hanya untuk bersetubuh meraih kenikmatan demi kenikmatan. Kami berdua melakukannya dengan penuh perasaan.

Share this Post Share to Facebook Share to Twitter Email This Pin This Share on Google Plus Share on Tumblr

0 komentar:

CERITA SEX 21+ © 2014. All Rights Reserved | Powered By Blogger | Blogger Templates

Designed by-SpeckyThemes