STORY21 - MENODAI ADIK IPAR

Menodai Adik Ipar – Dendra adalah seorang lelaki berumur 34 tahun, dengan posisi di pekerjaan yang menjamin dia dan keluarganya berkehidupan sangat layak.

Dendra mempunyai seorang istri yang lebih dari cukup untuk memenuhi standart ibu yang baik untuk anak2nya dan bagai pelacur yang memuaskannya di tempat tidur.

Semua ia miliki untuk usianya,namun tak seorangpun yang menyadari bahwa Dendra selalu terobsesi dengan Niken adik iparnya sendiri yang tinggal di depan rumahnya bersama suami dan anaknya.

Niken adalah wanita berkulit putih bersih berusia setahun lebih muda dari istrinya. Perasaan itu tidak pernah ada sewaktu Dendra pacaran dgn istrinya, tapi akhir2 ini bayangan adik iparnya itu terus menari2 dalam benaknya.

Beberapa kali sewaktu berhubungan seks dengan istrinya ia selalu membayangkan sedang menggauli adik iparnya itu, hal itu sedikit menghibur dirinya, bagaimanapun kakak tidak jauh2 berbeda dengan adik begitu pikirnya.

Hari sabtu pagi ini Dendra berencana bangun sesiang-siangnya,pekerjaan seminggu lalu sungguh menyita pikirannya, bangun siang dan bermalasan satu hari penuh..

Tiba-tiba istrinya membangunkannya dan mengingatkan bila mereka harus menghadiri pernikahan kerabat di kota lain yg jaraknya 150an kilo dari pagar rumahnya.. hal itu benar-benar menjengkelkannya.

“ayo dong pah…kan kita sudah janji nih…” rengek istrinya “aduh pusing banget nih ..takut ga bisa nyetir jauh” kata Dendra sambil mengernyitkan wajahnya

‘aah alesan .. selalu gitu deh’ kata istrinya bersungut-sungut, tepat ketika Dendra hendak membuka mulutnya untuk membela diri, telpon rumahnya berdering keras sekali.

“sudah ..pokoknya aku gak mau tau, selesai aku angkat telepon , papa harus siap ke kamar mandi” sembur istrinya dengan suara melengking .

“aaarrggh” erang Dendra.. “Tuhan tidak adil, aku hanya meminta satu hari khusus untuk diriku, satu hari tidur sepanjang siang, Tuhan maha adil? Beuh !” gumamnya dalam hati..

“Pah..pah” panggil istrinya dari ruang tamu..”iya..iya ..ini juga udah mandi” teriaknya dari kamar mandi sambil mengguyur tubuhnya dengan air sedingin es, matanya terbelalak ketika mendengar istrinya berkata .

“Pah..ga usah mandi, lanjutin deh tidurnya, aku dan anak-anak akan ikut ibuku, beliau sudah charter bus

” Tuhan hari ini membuktikan ketidak adilannya dua kali , dirinya sudah terguyur air sedingin es dan diminta kembali ke ranjangnya….

”peDendrai setan “ desisnya , dengan cepat disambarnya handuk dan secepat angin ia memakai baju tidurnya dan masuk ke dalam selimut hangatnya kembali.

Entah berapa lama ia tertidur sampai akhirnya ia terbangun ketika suara bel rumahnya berdentang2, dengan sumpah serapah ia melangkah ke pintu dan membuka, ternyata Feri suami adik iparnya berdiri sambil menggendong anak semata wayangnya, mau apa anak beranak monster ini kemari pikirnya sambil mencoba tersenyum,

“Hey Bang, sorry , gini , aku mau nitip kunci, aku dan rio kerumah neneknya, Karena Niken belum pulang dari lari2 paginya jadi biar nanti dia menyusul dengan taxi saja, ini kunci rumah titip ya, makasih baaaanng ” kata Feri sambil menyerahkan kunci dan berlalu tanpa menunggu jawaban Dendra yang sedang ternganga.

“Tuhan tiga kali hari ini Kau menghancurkan sabtu pagiku yang berharga” desisnya..

Dendra benar-benar tidak bias tidur sejak itu, dengan gontai dinyalakan TVnya hanya ada layar biru berpendar2 dan tulisan hubungi Costumer Service TV Kabel anda untuk menyelesaikan pembayaran bulan ini

“Mengapaaaaa????” lengkingnya menyedihkan.. Dengan gontai dibukanya pintu rumahnya tujuannya hanya satu , bermalas-malasan dirumah adik iparnya,sekaligus membalas dendam dengan menghabiskan persediaan bir Feri di kulkas.

“Aah ide yang sangat bagus”

Tak lama kemudian Dendra telah berada diruang tengah keluarga adik iparnya itu, dipandang sekitar selama beberap detik sebelum menyerbu ke pintu kulkas untuk meneguk bir dingin disana “Hmm tidak terlalu jelek ” pikirnya sambil merebahkan pantatnya ke sofa empuk di depan tv.

Matanya memutari keadaan dirumah itu sebelum berhenti di foto keluarga Niken yang tergantung di dinding, pengaruh sedikit alcohol membuatnya sedikit terangsang ketika ia memandangi foto Niken ,”

Dengan kulit yang putih bersih, badan yang padat dan payudara yang membusung dan bibirnya yang, Ah… aku terangsang sekali, seharusnya aku bisa menikmati tubuh itu juga…”

Ditepisnya bayangan itu, lalu ia beranjak dari ruang tengah ia memasuki ruang tidur, direbahkan tubuhnya ke ranjang empuk disana

“hmmm disini Niken tidur dan bercinta” dielusnya sprei halus sambil membayangkan Niken tanpa pakaian sehelaipun ditubuhnya terayun-ayun disetubuhi oleh suaminya, Dendra semakin ereksi , dibongkarnya lemari pakaian dan ia mendapati beberapa celana dalam halus milik Niken, dan sepertinya salah satunya tidak tercuci, dihirupnya kain ditangannya.

aroma tubuh Niken menyeruak memasuki hidung dan menetap dikepalanya, “sungguh bau dari genital wanita” gumamnya parau , di jilatnya celana dalam itu tepat ditengah yang diperkirakan Dendra adalah tempat kain itu bersentuhan langsung dengan Vagina Niken.

Penisnya semakin keras, kemudian ia membuka celana pendeknya dan mengeluskan celana dalam itu ke kepala penisnya ,sungguh fantasi yang sangat menyenangkan Dendra, semua cairan bening di oleskannnya ke celana dalam itu..

“Aah ..aku bisa gila kalau begini, ” bayangan dirinya sedang bermasturbasi dengan celana dalam itu sangat menggelikan , lalu ia memutuskan untuk membatalkan niatnya menumpahkan spermanya disana. .

Dendra kembali ke ruang tengah tepat ketika pagar depan terbuka , “Niken datang..!!” penisnya mengecil kembali ke ukuran biasa sewaktu ia menyapa Niken.

“hai May, sorry aku masuk kedalam, dirumah tadi ,Feri nitip kunci dan aku mau numpang nonton TV disini”

“Ow Bang , ga papa, sekalian temenin bentar ya , aku mo beres-beres bentar lalu mandi duluu dan nyusul Feri ke rumah ibunya” kata Niken riang.

Dendra menatap mata Niken yang indah, mata yang ia kagumi semenjak ia berkenalan dengan kakaknya Niken, wajah yang merona terkena matahari, dan keringat pada kaos putih olahraga itu,

Membuat kaos melekat ditubuhnya dengan sempurna, dengan tinggi 164 /49 dan ukuran buah dada 34D Niken lebih menyerupai dewi sex untuk Dendra saat itu,

Ketika Niken melewati Dendra , Dendra menarik nafas mencoba menghirup aroma badan Niken yang sedang berkeringat segar, “Aduh baunya alami sekali…ya Tuhan ” Dendra lalu mengikuti Niken kebelakang rumah,sambil menyambar beberapa kaleng bir.

“Hm , hari ini ..bagaimana caranya aku harus berhasil menyentuh tubuhnya…bantu aku setaan” pikir Dendra,

Sambil mengawasi Niken yang sedang melakukan beberapa kegiatan beres2, Dendra mencari-cari cara terbaik.

Niken tampaknya kesulitan ketika akan menjangkau peralatan diatas lemari , Dendra tersenyum licik..”gotcha” Niken melirik memelas kepadanya “Bang, Ambilin kursi dong” Story21.org

“May, ga usah pakai kursi sini deh…. ” lalu Dendra melingkarkan tangannya dipantat Niken dan mengangkat tubuh Niken keatas, dengan posisi seperti itu, wajah Dendra berhadapan langsung dengan perut Niken sementara tangannya menopang pantatnya “EEEeeh kok digendong sih” seru Niken panik.

“Udah cepetan ambil..berat nih” kata Dendra jujur, ketika tangan Niken mencoba meraih barang2 diatas.

Dibawah Dendra sedang mensyukuri apa yang terjadi pagi ini, wajahnya menempel ketat di perut Niken, dahinya bersentuhan dengan bagian bawah payudara adik iparnya, lalu dengan pelan di geserkan mulutnya kesamping kiri dan kanan ,

“aww jangan gerak2 kepalanya Bang, geli tau” teriak Niken, “udah , cepetaaan ” kata Dendra sambil membathin “jangan cepat2 pleaseee…ini hanya awal” posisi sekarang ini membuat penis Dendra mengeras kembali ,dengan payudara dikepala dan perut diwajah ia merasa sedang menyetubuhi adik iparnya.

Tepat waktu Niken mengangkat kedua belah tangannya , kaos putih itu ikut tertarik dan kulit putih bersih itu bersentuhan dengan bibir Dendra, “Ooh Tuhan kutarik , keluhanku hari ini” desis Dendra dalam hati,

Dijilatnya sedikit perut itu seakan itu tidak sengaja, Dendra merasa penisnya sudah sangat mengeras, ia terhanyut oleh khayalannya sendiri, otaknya tak sanggup menalar norma,nafasnya kian memburu, lalu dilepaskan pegangan tangannya , dan seketika tubuh Niken meluncur kebawah,

“Aaw , gimana sih bang, kok dilepas” seru Niken kaget, wajahnya hanya berjarak beberapa senti dari wajah Dendra,

“May dengar, aku mau bicara , beri aku 5 menit untuk bicara jujur.. bila kamu ga suka, kamu hanya perlu bilang dan aku pulang, ok?” kata Dendra dengan terbata2.

Niken mengangguk bingung dan Dendra langsung menyambung “ aku sangat suka ke kamu sejak kamu remaja, sejak aku kenal kamu , aku suka kamu sekarang dan kapanpun, aku mencintaimu,aku ingin hatimu.. terserah kamu mau bilang apa… yang jelas aku bisa mengatakan ini langsung ke kamu sudah cukup bagiku,…

Aku ga mau kamu berubah sikap ke aku setelah ini… tapi aku hanya ingin kalau kamu tau ,kalau aku cinta kamu” Dendra mengatakan dengan sungguh2 , bahkan ia heran dengan dirinya bisa mengatakan hal jujur ini ke adik iparnya,

“Boleh aku lanjutkan may?” kata Dendra sambil menyentuh wajah adik iparnya,

Niken memundurkan wajahnya sedikit, mencoba mencerna omongan Dendra tadi, tak pernah terpikirkan hal seperti ini akan terjadi.

“Boleh aku lanjutkan May” ulang Dendra, kemudian Niken mengangguk pelan ,

“Dari semua yang ingin kulakukan , tidak ada yang bisa melebihi ini..

” Dendra kemudian memeluk Niken pelan, Niken mundur kebelakang sedikit namun tertahan tembok, Lalu Dendra mengendurkan pelukannya dan ia mengecup pipi adik iparnya itu, Niken menutup matanya ketika Dendra melakukan itu, sedikit kecemasan mulai menyelimutinya,

Dendra kemudian menarik bibirnya dari pipi adik iparnya dan memandang Mata Niken, “ini saatnya Dendra ..Ayo !!” bisikan entah darimana berdesir di kupingnya.

Kemudian Dendra menyentuhkan bibirnya ke bibir sensual adik iparnya itu, “Ya Tuhan , aku melakukannya” kata Dendra dalam hati, tidak ada reaksi dari Niken, lalu Dendra mulai menghisap bibir bawah adik iparnya pelan, Niken merasa sangat bingung dan penasaran , apa yang terjadi dengan kakak iparnya ini,

“Hhmmp sudah Bang” kata Niken pelan, tetapi justru ketika ia membuka bibirnya , lidah Dendra menerobos masuk , menari-nari di permukaan lidahnya, mengusik ujung lidahnya, selang 2 detik iapun membalas lidah itu,

Begitu Lidah Niken keluar dari mulutnya , Dendra seketka menghisap lidah Niken pelan dan teratur, Niken mulai merasa dirinya lemas, semua yang ada di otaknya mulai tertutup sesuatu,.

Dendra menyandarkan Niken ditembok, lalu dengan pelan ia terus menjilati dan menyedot lidah Niken, “OOH Niken , kau milikuu” pikir Dendra liar, Tangan Dendra mulai meraba perut Niken , disibakkannya kaos putih basah itu keatas, di raba pelan gundukan payudara kencang itu,

Kemudian Dendra menekan pelan bahu Niken sampai adik iparnya itu terduduk dilantai , dengan terus menciumi bibir Niken , Dendra membaringkan Niken di lantai belakang rumah itu, kemudian ia melepas kaos Niken keatas, Niken menggigil sewaktu Dendra melakukan hal itu , ia berbisik pelan sewaktu Dendra menciumi leher putihnya “Jangan bang Dendra, sudah…”

Lidah Dendra menjelajahi leher Niken, kemudian giliran telinga Niken , lubang bagian dalampun tak luput dari jilatannya, “ Adik iparku sayang, kutunjukkan betapa aku mencintaimu, betapa aku menginginkanmu” bathin Dendra..

Lidah Dendra merayapi leher kemudian ketiak Niken, seketika adik iparnya itu menggelinjang geli, “ouugh ” desis Niken, nafasnya mulai memburu, “Ooh Niken, aku ingin menghirup semua bau tubuhmu” bisiknya ketelinga Niken.

lalu Niken mengangguk pelan,seketika itu Dendra melepas Bra Niken , sewaktu Dendra melakukan itu, hatinya berdebar,berpacu dengan keringatnya yang menetes deras, dibelainya Paha Niken sambil mengusap pelan dari luar Vagina Niken, dihentikannya sejenak kegiatan itu, “Ya Tuhan , Niken cantik sekali dan sekarang kamu miliku …” bathin Dendra..

Niken tanpa bra jauh lebih membangkitkan kelelakian Dendra, payudaranya yang indah itu menyembul begitu Bra terlepaskan, Dendra langsung menjilati putting payudara itu bergantian kiri dan kanan , Tangan Niken meraba punggung Dendra pelan, lalu Dendra memegang tangan itu dan mengarahkan ke penisnya.

Dendra begitu leluasa, sejenak pikirannya melintas, “Kunodai kamu Niken, kunodai setiap senti tubuhmu , lihat saja..

Kemudian Dendra mulai menjilati perut Niken , sembari tangannya mengelus payudara Niken, Lalu ia berdiri dan menanggalkan kaosnya sendiri, Niken yang terbuai dengan jilatan Dendra mulai meremas penis Dendra dari Luar,

Tak sabar Dendra melolosi celana pendek Niken, celana dalam hitam itu sangat sempurna di kulit perut dan pahanya yang putih, dengan rakus Dendra menggigit dan menjilati vagina Niken dari luar,

Kemudian ia segera membuka sedikit celana dalam itu dan lidahnya menyeruak masuk kedalam vagina Niken, “OOooh inilah aroma yang kuimpi2kan…ini aroma yang membuatku selalu membayangkan..inilah rasa vagina Niken , inilah rasa tubuh Niken ”

Pinggul Niken terangkat seirama lidah dan bibir Dendra menjilat dan menghisap klitorisnya ,Mata Niken menatap kepala Dendra yang sedang bergerak-gerak liar di selangkangannya dengan sayu

“Ya Tuhan , apa yang aku lakukan? aku tidak mau ,Tuhaan,aku tidak mauuu” jerit Niken dalam hati, namun suara yang keluar adalah “Ooouuuh aaa uuuuh isshhi isssh issh” desis itu membuat Dendra bersemangat,

Lalu setelah puas menjilati seluruh paha betis dan kaki Niken , ia pun menanggalkan celananya, dan menatap tubuh adik ipar dibawah kakinya.

“Kamu harus membayar hutangmu yang membuatku menunggu selama ini May, kamu harus kunodai seluruh tubuhmu” bathin Dendra sambil mengarahkan penisnya ke mulut Niken,

Niken menggeleng sewaktu Dendra menyentuhkan penisnya yang telah basah ujungnya ke bibirnya, namun Dendra menekan kepalanya kearah dalam kemudian dengan menutup mata.

Niken mulai mengulum penis Dendra yang mengeras itu,Dendra benar2 terangsang melihat bibir Niken mengulum penisnya , hatinya bagaikan dipenuhi oleh cinta, Mata Niken yang indah itu menutup menambah sensasinya sewaktu mengulum penisnya,

“Ya hisap terus may, hisap Niken ! hisaplah kontolku yang kotor ini dengan bibirmu yang indah itu, ku kotori seluruh rongga mulutmu, seluruh lidah dan gigimu akan kusentuh dan kunodai dengan kontolku,

“ pekik Dendra dalam hati , ketika Niken mulai menghisap penisnya, Dendra merasa cairan bening didalam saluran kencingnya sudah masuk ke mulut Niken, lidah Niken yang bermain dikepala penisnya membuat penis Dendra sangat mengeras

Ia bahkan sewaktu tak pernah membayangkan Niken sejauh ini, begitu lidah dan bibir Niken menjilati buah zakar Dendra , barulah Dendra tersadar… hatinya sangat puas, “bibirmu sudah ternoda sayang” bathin Dendra..

“Sudah cukup, sekarang aku mau menodai tubuhmu “ desis Dendra dalam hati sambil melepaskan penisnya dari mulut Niken,

Lalu direntangkan paha Niken .

Niken merasa inilah saatnya harus stop, matanya terpejam mencoba berpikir, akal sehatnya harus kembali , dia tidak boleh meneruskan hali ini, dia tidak menghendakinya, Niken berpikir bagaimana bila ia berguling kesamping dan “ouuh..ouuuhh Ba-aang”

Penis Dendra ternyata lebih cepat daripada otak Niken , penis Dendra telah memasuki dirinya “ja-ngaan bang” bisik Niken tak berdaya,

Dendra merasa kehangatan menyelimuti tubuhnya ketika ia memasukan semua penisnya kedalam vagina Niken, seperti ada selimut kasat mata di punggungnya, hatinya merasa sangat bahagia melihat Niken, adik iparnya yang selama ini di impikannya menyatu dengan tubuhnya, betapa bahagia melihat penisnya keluar masuk ke vagina Niken,

“Nikena, tidak suka? Panggil aku Dendra saja jangan abang bila kamu ingin semua cepat berakhir” kata Dendra parau

Niken membuka matanya dan melihat lelaki yang dia hormati selama ini sedang terengah engah diatas tubuhnya “ i—iya Dendra ..berhenti Duul” kata Niken lirih sambil menutup mata.

Dendra semakin terangsang ketika Niken memanggil namanya, ia merasa seperti kekasih pada Niken, di percepatnya gerakan pinggulnya, Story21.org

“aahhs iihhs iisss issss issss” erang Niken ia membuka kembali matanya , dan mendapati dirinya sedang terayun-ayun , ada sedikit gelombang kecil diperutnya, awal dari orgasme ! “aahh ahhh aaaah ” desisnya seirama dengan hentakan penis Dendra didalam liang vaginanya.

Dendra sangat terpesona dengan wajah adik iparnya itu, sangat seksi,kemudian ia jadi lepas kendali, “ Nikenaa, saayaangg…enaknya vaginamuuu, enaknya tubuhmu Maay..oohh ..kontolku enak may? Kontolku apa rasanya??? “ cerocos Dendra, “apa May? Kontolku apa maaayyy???”

Niken merasa gelombang runtun itu menyebar dari vaginanya ke otot perutnya..dan otot2 kaki2nya..melewati syaraf punggungnya dan mulai menyerang kepalanya… pandangannya mengabur, nafasnya terasa pendek2 “enaak Duuull enaakk..kontolmu enaaakk” gelombang orgasme menerpa tubuhnya, wajahnya terasa tertiup hawa panas..

Demi mendengar suara Niken berkata begitu Dendra tidak dapat menahan lebih lama lagi , dipercepatnya gerakan pinggulnya dengan kasar,

“ooouuh Niken… vaginamuuuuu milikuuuu” croooooott croooottttttt beberapa kali Dendra menumpahkan spermanya ke dalam vagina Niken , setiap semprotan dari penisnya selalu dibarengi oleh pikiran “kunodai Nikenaa…kunodai adik iparkuuu”

Kaki Niken terlipat kaku di pinggang Dendra sewaktu orgasme terakhir menerpanya dan Dendra menanamkan penisnya dalam2…”Niken terimalah spermakuuu…. kubasahi seluruh liangmuu ..sampailah spermaku ke rahim mu maayy” bathinnya

Ketika nafas keduanya mulai teratur, Dendra melihat Niken tersenyum sayu, mata indah itu membuat penisnya sedikit bergetar kembali,”Cukup” pikirnya ,”tubuhmu sudah ternodai, sudah kukotori ”

Dendra bangkit dan memakai celana pendeknya , sambil berbisik ke Niken “sebentar may , jangan berpakaian Dendrau, aku harus kerumah untuk mengunci pintu nanti aku kembali”

Niken mengangguk lemah sambil tersenyum,Kemudian Dendra segera melesat keruang makan, menyambar 2 kaleng bir dari kulkas, dan setengah berlari kerumahnya.

Didepan rumahnya sendiri ia membuka sekaleng bir, menenggaknya sekaligus dan melirik keatas sambil mengacungkan jempol ..” Tuhan .. you are the best “ sambil tersenyum bahagia.

Share this Post Share to Facebook Share to Twitter Email This Pin This Share on Google Plus Share on Tumblr

0 komentar:

CERITA SEX 21+ © 2014. All Rights Reserved | Powered By Blogger | Blogger Templates

Designed by-SpeckyThemes