STORY21 - ISTRI PENUH NAFSU

Istri Penuh Nafsu - Namaku Rani, usiaku 25 tahun, seorang perawat dan istri dengan seorang anak berusia 2 tahun.  Aku menikah dengan seorang dokter yang tampan, dan kehidupan keluarga kami awalnya harmonis. Kami berdua cukup agamis, akupun selalu mengenakan jilbab termasuk saat bekerja.

Kami berdua berasal dari kota besar, namun saat ini kami bekerja dan tinggal di kota kecil ini sebagai PNS di Rumah Sakit Umum Daerah.

Awalnya aku tidak nyaman berada di kota kecil ini, karena sering merasa bosan, tidak banyak hal yang bisa dilakukan disini. Setelah anak ku berusia 2 tahun, makin terasa kebosanan itu, karena peranku sebagai ibu mulai bisa terbantu oleh engasuh anakku.

Oleh karena itu, untuk mengusir kebosananku, suamiku memberikanku fasilitas ke spa & salon tiap minggunya disini, ia pun memberikanku kesempatan untuk memilih aktivitas favorit sebagai hobi. Aku pun memilih fitness di gym sebagai hobi ku.

Kebetulan ada sebuah gym besar di hotel mewah di kota ku ini. Aku pun rutin berolahraga disana 2-3x seminggu. Hobi ku ini cukup untuk mengusir kebosananku. Aku mengikuti 2 jenis kelas disini, kelas zumba yang isinya sesama perempuan, jadi aku bisa bergosip disini.

Dan satu lagi fitness biasa yang isinya campur pria dan wanita, aku memakai personal trainer untuk membantuku berolahraga, karena aku ingin membentuk tubuhku agar semakin indah, terutama bokongku agar semakin seksi.

Selama berolahraga, aku sering melihat para pria memperhatikanku, wajar saja, aku sangat percaya diri dengan parasku, wajahku memang sangat cantik, bahkan untuk ukuran wanita di kota besar, terlebih lagi bagi kota sekecil ini, mungkin sangat langka bagi para pria itu melihat wanita secantik diriku.

Aku awalnya berolahraga dengan mengenakan jilbab, kaus longgar dan legging, karena aku belum nyaman menggunakan pakaian olahraga yang ketat, namun ini tidak menghalangi para pria itu untuk memandangi tubuhku.

Awalnya aku tidak nyaman dipandangi oleh mereka terlebih karena apabila aku sudah sangat berkeringat, kausku akan basah dan membentuk lekukan tubuh bagian atasku, terutama payudaraku yang memang sangat besar ukurannya dan cukup indah bentuknya.

Selama aku fitness, banyak pria yang coba menggodaku, dengan mengajak ngobrol dan bercanda. Mereka mengajakku berkenalan, meminta nomor HP ku. Aku pun menanggapi, karena toh tidak ada niat macam-macam dariku.

Aku sering menanggapi chat dari mereka, mengobrol biasa saja sekedar mengusir kebosanan. Mereka pun mulai berani mengajakku bertemu di luar gym, mengajakku makan malam bersama, baik via chat maupun saat bertemu langsung di gym.

Namun, semua itu tidak ada yang aku tanggapi karena walaupun aku tidak memiliki niat macam-macam, aku ingin menjaga perasaan suamiku. Terlebih suamiku terkadang memang mengantar-jemputku ke tempat gym.

Setelah beberapa bulan mengikuti fitness, aku pun mulai mencoba pakaian gym yang lebih ketat, yang membentuk tubuh indahku. Ini cukup terpengaruh oleh teman-teman zumbaku yang selalu menggunakan pakaian ketat dan percaya diri dengan tubuh mereka.

Sehingga memberiku kepercayaan diri juga untuk menampilkan bentuk tubuh indahku yang sudah semakin indah sejak berolahraga. Lenganku semakin langsing, begitu pun pinggangku semakin langsing.

Bokongku semakin besar dan berisi sehingga semakin seksi. Hal ini membuat para pria semakin senang memandangiku selama fitness. Tampaknya mereka semakin takjub denganku, perpaduan wajah cantik dan tubuh indahku membuat mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak memandangiku.

Beberapa bulan berlalu, aku mendengar berita tidak mengenakkan mengenai suamiku, aku mendengar teman-teman kerjaku bergosip mengenai suamiku yang sedang dekat dengan wanita lain.

Teman-teman zumbaku pun mengatakan hal yang sama, beberapa mengatakan pernah melihat suamiku berdua dengan wanita lain. Aku pun merasa gelisah, aku berusaha untuk tetap percaya dengan suamiku.

Namun, semakin lama sikap suamiku mulai menunjukkan perubahan dan perilaku mencurigakan. Aku pun mengikutinya diam-diam. Hingga akhirnya aku memergokinya berdua dengan wanita lain dalam kamar di rumah wanita itu.

Yang TERNYATA, perempuan itu adalah teman kerjaku sendiri sesama perawat yang merupakan seorang janda. Hatiku hancur mengetahui ini, aku pun meminta cerai kepada suamiku.

Namun, suamiku meminta maaf hingga bersujud kepadaku, memintaku untuk membatalkan perceraian, dan ia pun berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan ini. Melihat hal ini, dan mempertimbangkan usia anakku yang masih sangat kecil, aku pun menahan diriku dan membatalkan permohonan ceraiku.

Tapi, dalam lubuh hatiku, masih terdapat rasa kecewa dan sakit hati.

Teman – teman zumbaku banyak yang memanasiku, untuk membalas perbuatannya suamiku dengan cara jalan dengan pria lain. Aku pun awalnya tidak menanggapi mereka.

Namun, para pria semakin banyak yang berani menggodaku, setelah kejadian suamiku berselingkuh tersebar.

Teman-teman fitness ku semakin agresif untuk mengajakku jalan. Begitu pun pria di rumah sakit tempatku bekerja, mereka yang awalnya menggodaku tidak terang terangan karena segan dengan suamiku, sekarang menjadi lebih berani menggodaku.

Tidak terasa, ini mulai mengubah sikapku, aku mulai berani keluar rumah tanpa mengenakan jilbab – kecuali ke tempatku bekerja yang memang mengharuskanku mengenakan jilbab-.

Termasuk pergi ke tempat fitness, aku pun sudah tidak mengenakan jilbab, bahkan aku mulai berani mengenakan tank top saat berolahraga. Toh tak ada ruginya bagiku, tubuhku memang indah, rugi bagiku bila tidak memamerkannya pikirku.

Dari sekian banyak pria yang mendekatiku, ada 2 orang yang paling menarik perhatianku, mas Rendi, seorang dokter rekan kerja suamiku dan mas andy pemilik gym tempatku berolahraga, seorang pria keturunan chinese yang juga merupakan seorang pemilik toko dan rumah makan besar di kota ku.

Aku mulai menanggapi mereka selain karena penampilan mereka paling menarik dibanding yang lain, mereka juga kaya, namun yang terpenting mereka sopan dan bisa memperlakukan wanita dengan baik.

Akhirnya aku meng-iyakan ajakan makan malam dengan mereka. Mas andy biasanya mengajakku makan malam setelah kami fitness di restoran mewah di hotel tempat gym ku berada. Kalau mas Rendi mengajakku makan di luar kota, mungkin ia takut terlihat orang-orang karena ia sendiri sudah menikah, walaupun istrinya tinggal di kota lain.

Kelamaan mereka semakin terang-terangan mengutarakan niat mereka, mengajakku berkunjung ke rumah mereka dan mengobrol disana. Aku pun masih segan dan menahan diri. Masih ada rasa takut apabila suamiku mengetahuinya, walaupun aku yakin ia pun justru akan malu sendiri, karena aku melakukan ini awalnya karena kesalahannya sendiri.

Tidak lama waktu berselang, tiba-tiba aku mendapat kabar dari suamiku, ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan sekolah spesialis di ibu kota. Sehingga ia harus tinggal disana selama melanjutkan sekolah. Anehnya, berita ini mudah sekali menyebar, akibatnya para pria yang mendekatiku semakin agresif, termasuk mas Rendi dan mas andy.

Akhirnya suamiku pun berangkat ke ibu kota.

Mas Rendi pun bergerak cepat, seolah tidak sabar untuk menunggu lama, esoknya ia mengajakku bertemu dan main ke rumahnya.

Aku pun tidak kuasa lagi untuk menolak ajakannya.

Esoknya, setelah dinas pagi, aku pun pulang ke rumah.

Kemudian bersiap untuk bertemu, selain berdandan yang cantik kali ini aku mencoba berpakaian agak seksi untuk menggodanya, dengan mini dress ketat berwarna hitam dengan daerah dada yang terbuka, menunjukkan belahan dadaku yang indah.

Akhirnya kami pun bertemu, ia menjemputku di tempat janjian, dan kami pergi bersama dengan mobilnya. Ia tidak henti hentinya memujiku kecantikanku.

Dan aku pun memperhatikan ia sering melihat tubuhku, dan tampak ada tonjolan yang mulai membesar di celananya, kelihatannya ia bergairah melihatku. Entah kenapa, hal ini membuatku senang dan bangga, karena berhasil membuat seorang pria selain suamiku bergairah terhadapku.

Ternyata ia mengajakku ke kota besar yang agak jauh dari kota kami, agak lama akhirnya kami sampai di restoran mewah tempat kami akan makan malam. Akhirnya kami pun makan malam sambil mengobrol panjang lebar, aku pun semakin merasa nyaman dengannya.

Tidak terasa, waktu berlalu, sudah larut malam.

Mas Rendi mengatakan sudah terlalu malam untuk pulang ke rumah, ia mengajakku bermalam saja di hotel, dan besoknya ia akan mengantarku pulang.

Entah apa yang ada di pikiranku, aku pun menyetujui saja.

Akhirnya ia membooking suite room disebuah hotel bintang 5 disini.

Sesampainya di kamar, kami berdua duduk bersama di sofa, kami pun berbincang – bincang kembali. Namun kali ini ada yang berbeda, pembicarannya mulai menjurus.

“dik, kamu cantik sekali malam ini, aku tidak bisa berhenti memandangimu” ujarnya

“makasih mas” jawabku

Ia pun mulai merangkul pundakku, aku pun secara refleks mendekat dan bersandar padanya.

Tak lama, ia pun mulai mengecup pipiku. “aku jadi benar-benar ingin memiliki kamu dik”

Aku pun hanya tersenyum. Seolah merasa mendapat lampu hijau, ia pun mulai mengecup bibirku, aku pun membalas kecupannya.

Kami pun mulai bercumbu dengan panas, saling memainkan lidah. Tangannya mulai bergerilya, menyentuh tubuhku, mulai dari paha, perut hingga ke payudaraku. Aku pun menjadi semakin bergairah.

Ia mulai meremas payudara ku. “aaah” refleksku mulai mendesah merasakan kenikmatan.

Aku mulai meremas selangkangannya, merasakan penisnya yang sudah sangat keras. Kecupannya mulai turun ke leher dan kemudian dadaku. Dan akhirnya ia membuka dress ku. Tampaklah payudara besar dan tubuh indahku

“tubuh kamu indah sekali dik, sempurna” ucapnya. Aku pun semakin bergairah mendengar pujiannya.

Tangan kirinya meremas payudaraku, dan tangan kanannya mulai masuk ke panty ku, dan memainkan jemarinya di vaginaku. “oouuuhh” aku pun mulai melenguh.

Ia berhenti sejenak untuk membuka seluruh pakaiannya, dan aku pun terkejut tampak penisnya ternyata sungguh sangat besar.

“kamu suka dik?” tanyanya sambil menunjuk penisnya. Aku pun mengangguk.

Ia membuka bra ku, tampaklah sangat jelas bentuk dan ukuran payudaraku. Dengan sangat ganas ia mulai meremas dan menyedot payudaraku. “ouuchh.. Terus mas” ujarku. Aku pun mulai mengocok penisnya.

Karena aku sudah sedemikian horny, tanpa sadar aku mengatakan “aku blowjob ya mas” ia pun tersenyum lebar. Aku mulai memasukkan penisnya ke mulutku, ukurannya yang besar membuatku kesulitan untuk memasukkannya, aku pun mengocoknya dengan mulutku “nikmat sekali dik, kamu pintar banget blowjobnya” pujinya.

Kuteruskan blowjob ku hingga beberapa menit hingga akhirnya ia mengatakan “gantian aku yang jilat vagina mu dik”. Ia pun membuka panty ku kemudian memposisikanku mengangkang di sofa.

Sejenak ia memandangi vagina ku. “aku malu mas” ucapku. “jangan malu dik, punya kamu indah sekali” katanya. Setelah itu ia mulai memainkan lidahnya dengan ganas, aku pun mendesah menerima perlakuan nikmat ini “oooh… Ouuch… Terus mas”

Setelah beberapa waktu, aku sampai pada orgasme ku “ooooooooh….” sambil menggelinjang. Seolah tidak mau menyiakan orgasmeku, ia mulai berdiri, dan memasukkan penisnya yang besar dan menggenjotku, membuat orgasmeku semakin panjang dan nikmat. “nikmat kan dik, kamu suka kan…” tanyanya.

Aku pun hanya bisa mengangguk. Ia pun semakin ganas menggenjotku. Hingga akhirnya ia mengubah posisiku, ia duduk dan memposisikanku di atasnya. Aku pun menggoyangkan pinggulku.

Terasa penisnya yang besar mengaduk – aduk vaginaku. Sambil memaikan payudaraku pula, ia bertanya “enak mana sama punya suamimu dik?”, “enak punya mas… Punya mas enak banget…. Ouuuuhhh” jawabku meracau.

Aku pun terus menggenjot sampai akhirnya terasa orgasme keduaku. Aku pun menggelinjang menikmati orgasmeku.

Mas Rendi menggendongku ke tempat tidur. Kali ini aku digenjot dari belakang dengan posisi doggy style. Terasa nikmat sekali. “kamu suka ML sama mas?”, “suka banget maaas”, “mau sering-sering mas genjot gini”, “mau banget maaas… Aku ga akan bosen”. Aku pun mulai bicara melantur.

Akhirnya ia memposisikanku di bawahnya dan melanjutkan menggenjotku dengan ganas “oouch… Ouchh.. Terus mas… Oucchh..”

Akhirnya aku mulai merasakan akan muncul orgasme ketigaku. “aku udah mau keluar dik.. Aku keluarin di mana dik”. “didalam aja mas.. Aku.. Juga mau sampe lagi… Ouuh..” ia pun semakin menggenjot, hingga akhirnya kami orgasme bersamaan. “ooooh……..” aku menggelinjang kembali.

Akhirnya kami pun terbaring lemas. Aku pun memeluknnya dengan mesra. Dan kami pun berkecupan mesra. Hingga akhirnya kami sama-sama tertidur.

Esok paginya, saat bangun, ia mengajakku mandi bersama. Dan aku pun mandi bersamanya di bathtub. Namun, rupanya kami sama sama horny, sehingga kami melakukan ML di bathtub itu hingga aku orgasme 2 kali. Setelah itu kami sarapan dan pulang kembali ke rumah.

Sejak kejadian itu, aku dan mas Rendi semakin mesra. Kami pun semakin intens berkomunikasi. Tapi di rumah sakit kami berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa, karena ia juga harus menjaga rahasia dari istrinya.

Disaat yang sama, aku pun tetap berkomunikasi intens dengan mas andy, kami tetap sering bertemu dan makan malam bersama.

Aku semakin berani dalam berpakaian, aku sering menggunakan tanktop dan hot pants apabila keluar rumah dan berbelanja di mall. Begitu pun saat pergi ke gym, aku mengenakan yoga pants yang sangat ketat dan sports tanktop yang memperlihatkan perutku.

Aku sangat senang apabila para pria memandangi tubuh sexy ku. Rupanya mulai muncul sisi eksibisionis dari dalam diriku yang lama terpendam. Aku sering melihat juru parkir memandangi terus menerus apabila aku turun dari mobil dengan pakaian sexy.

Pernah aku dengan sengaja mengenakan tanktop dengan belahan dada rendah dan rok mini saat akan ke Spa, sebelumnya aku mampir untuk mengisi bensin di pom terdekat, aku sengaja menunjukan belahan dadaku dan pahaku pada petugas disana, dan aku sengaja menggoda supir truk yang mampir mengisi bensin di sbelah mobilku dengan menonjolkan payudaraku. Hal ini membuatku cukup bergairah.

Saat di gym pun begitu, aku sering menggoda para pria dengan pakaian sexy ku. Aku sangat senang saat mengetahui kalau para pria itu memandangiku dengan penuh nafsu.

Sampai suatu hari, saat mas andy mengajakku makan malam, ia akhirnya mulai mengajakku untuk ke rumahnya. Aku pun menyetujuinya.

Sesampainya disana, aku takjub sekali dengan rumahnya yang sangat mewah. Ia hanya tinggal berdua dengan seorang asisten rumah tangga dan seorang tukang kebun.

Lalu ia meminta 2 karyawannya itu untuk tinggal saja di rumah khusus pegawai yang berada di belakang rumah miliknya ini, maksudnya agar tidak mengganggu kami berdua.

Setelah itu ia pun mengajakku menonton tv di ruang tamunya yang sangat besar. “aku kesepian ran, aku butuh kamu menemani kehidupanku, kamu lihat kan, di rumah sebesar ini aku hanya sendirian”, ujarnya. “aku bisa membayangkan kesepianmu mas”.

Akupun terdiam sejenak, “tapi kamu tahu kan kalau aku ga bisa jadi pengisi hidupmu”. Ia pun hanya tersenyum. Merasa sedikit bersalah, aku pun mengecup bibirnya, ia membalas dengan mesra.

Akhirnya kecupan kami pun penuh gairah. Ia mulai memainkan tangannya di tubuhku, meremas payudaraku yang mulai mengeras, dan meraba vaginaku dara dalam celanaku. “ooouuuhhh” aku mulai mendesah.

Kuraba tubuhnya yang kekar, kubuka bajunya, tampak perut sixpacknya yang menggairahkan. Kubuka celananya dan tampak penisnya yang sungguh sangat besar. Bahkan lebih besar dari milik mas Rendi.

Mas andy membuka tanktop dan hot pantsku, aku pun duduk dengan posisi sedikit bersujud menghadapnya yang sedang duduk mengangkang, tampak jelas penis besarnya di hadapanku. Aku mulai menjilati buah zakarnya, menjilati batang penisnya, lalu memasukkan nya kemulutku dan mengocoknya.

“aaahhh… Uuuhh…” ia pun mendesah. Membuat semakin bersemangat mengocok penisnya dalam mulutku.

Setelah beberapa lama. Ia berdiri, dan membuka bra dan pantyku.

“Tubuhmu benar-benar indah dek” ucapnya sembari memainkan payudaraku. “Kalau kamu jadi istriku, sudah kupakai kamu tiap hari”. Ucapannya membuatku bangga dan makin bergairah dan meningkatkan isapan kontolnya.

Tak lama, tubuhku dibalikkan sehingga memposisikan diri kami dalam posisi 69. Dijilati olehnya memekku secara ganas. “Ouuuh… ” aku mendesah menikmatinya.

“ayo mas, masukin kontolnya” ucapkan sudah tidak tahan.

kemudian ia memposisikanku dalam posisi menungging (doggystyle) dan memasukkan kontolnya dalam memekku yang sudah sangat basah. Digenjotlah memekku dengan perlahan dan berlanjut semakin agresif.

“memek kamu enak banget sayang” ucapnya. “Iyaa mas, uh… kontol mas jugaaa.. enak bangeet… uuuhh” jawabku sambil menikmati permainannya yang luar biasa. Ia terus menggenjotku sambil memainkan payudaraku dari belakang.

AKhirnya ia memintaku untuk berdiri, kemudian menghadap jendela. Rupanya ia bermaksud meminta melanjutkan permainan sambil menghadap keluar jendela.

Aku sedikit malu karena takut kelihatan oleh tetangganya karena ruangan itu menghadap bagian belakang rumah tetangganya, namun aku juga merasa semangat saat membayangkan aku dilihat sedang bersetubuh oleh tetangganya.

Kemudian iapun melanjutkan permainannya, aku digenjot sambil menghadap ke jendela. Sensasi nakal ini membuat aku semakin bergairah. Tak lama aku pun mengalami orgasme pertamaku. “Ouhhh.. maasss… aku kluar…. uuhhhh”.

Setelah itu, kami melanjutkan persetubuhan ini di sofa hingga aku mengalami orgasme lagi. Dan ia membawaku ke kamar tidurnya dan terus menggarapku hingga aku orgasme sebanyak 2 kali lagi.

Selesai bersetubuh, ia pun memujiku. “Luar biasa sayang, tubuhmu nikmat sekali, permainanmu juga lihai sekali”. Aku tersenyum merasa puas dan bangga, telah berhasil membuat pria lain ketagihan denganku.

Seiring waktu berlalu, kebiasaan nakalku terus berlanjut. Aku rutin berselingkuh dan tidur dengan mereka bergantian. Hampir tiap hari kuhabiskan waktu dengan mereka, walaupun itu hanya quickie selalu kusempatkan waktu.

Aku melakukan persetubuhan dengan pria-pria inj hampir disemua tempat. Di rumah, di hotel, di mobil bahkan di toilet gym pun sudah pernah kulakukan

Aku adalah perawat yang ditempatkan diruangan rawat VVIP. Selama aku bekerja, aku sering digoda oleh pasien atau keluarga pasien yang merupakan orang kaya atau pejabat di daerahku.

Biasanya aku menanggapi mereka datar-datar saja, hingga akhirnya aku mendapat satu pasien, seorang kapten tentara bernama Anto.

Mas anto masih cukup muda, usianya baru 30an, fisiknya tinggi, hitam namun cukup tampan, selayaknya seorang tentara, badannya pun kekar dan atletis.

Sewktu dirawat, ia hanya ditemanin oleh anak buahnya. Rupanya istrinya tinggal jauh diluar pulau.

Selama dirawat aku merasa ia sangat memperhatikanku, sering mengajakku bercanda, hingga akhirnya setelah diperbolehkan oleh dokter untuk pulang ia pun bertanya “Dek, kalau aku mau ketemu denganmu diluar rumah sakit apakah boleh”

Aku pun menjawab “Hmmm.. ketemu gimana ya mas?”

“Iya, kalau boleh aku mau sesekali ngajak makan mungkin”

Akhirnya setelah berpura-pura berpikir, aku mengiyakan, dan kami bertukar nomor handphone.

Esoknya setelah ia pulang, ia mulai menghubungi lewat whatsapp dan kami banyak mengobrol lewat chat itu. Setelah beberapa hari, ia mengajakku untuk bertemu makan malam bersama dan aku menyetujuinya.

Saat bertemu pertama kali, aku mengenakan hijab dan terusan panjang yang menunjukkan lekuk tubuhku. Mas anto memujiku saat melihatku. Berkat sikap sopan dan manisnya, aku pun mulai tergoda olehnya, dan ia pun mulai terang-terangan menunjukkan sikap mesranya padaku.

Setelah pertemuan ini, kami mulai semakin intens dalam berhubungan lewat chat & telepon.

Hingga akhirnya kami sepakat untuk bertemu kembali. Kamipun pergi kekota sebelah yang merupakan kota yang lebih besar dari tempatku tinggal.

Kali ini aku tidak mengenakan hijab, aku mengenakan blouse dengan belahan dada rendah dan rok pendek.

Selama diperjalanan, sambil mengobrol ia sesekali mulai berani memegang pahaku. Tampaknya ia sangat tergoda karena paha putih dan mulusku. Aku membiarkan saja karena memang aku mengenakan rok pendek untuk memancingnya.

Sesampainya disana, awalnya mas anto mengajakku berjalan-jalan, makan malam dan dilanjutkan dengan shopping. Setelah shopping, ia pun mengatakan “Dek, aku masih mau mengobrol denganmu, kita cari tempat untuk mengobrol yuk”

Akupun dibawa ke hotel yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan itu.

Disana kamipun melanjutkan obrolan hingga larut malam.

“Dek, sudah larut malam, kita istirahat disini saja dulu ya” katanya. Dan aku mengiyakan.

Kamipun bergantian mandi karena sudah gerah setelah seharian berjalan-jalan. Setelah aku mandi, ia pun gantian mandi & aku berbaring di kasur hanya mengenakan bra & CD.

Selesai mandi, ia muncul hanya mengenakan handuk, tampak tubuh kekarnya yang cukup menggoda. Mas anto menyusulku berbaring hanya mengenakan pakaian dalamnya.

Saat berbaring, ia pun mulai merangkulku dan kami mulai berciuman mesra. Tangannya mulai aktif meremas payudaraku dan perlahan ia membuka bra ku. Setelah dibuka, ia mulai menjilati putingku sambil meremas payudara sebelahnya.

“Aahh.. mass.. enakk” desahku.

Ia semakin bersemngat, tangan sebelahnya mulai meraba bagian bawahku dan masuk kedalam CD ku. Ia mulai memainkan klitorisku.

“Ouhh… terussiin mass.. enakk”

Hingga vaginaku sangat basah dibuatnya.

Ia terus menjilati kedua payudaraku sambil memainkan vaginaku, perlahan jilatanya turun ke bawah, ke perut dan setelah membuka CD ku, ia mulai menjilati vaginaku.

Aku pun menggoyangkan pinggulku mengikuti permainannya.

“Mmass.. terusin.. enakk bangget ihh..”

Permainannya begitu luar biasa sehingga aku sampai ke klimaks.

Tak buang waktu, ia pun mulai menyetubuhiku dalam posisi terlentang. Nikmat yang kurasakan saat penis besarnya mengocok vaginaku sungguh terasa luar biasa.

“Oh my god.. masss.. jjaanngan berhentii..” akupun terus mendesah sambil berteriak

Responsku membuat permainannya semakin liar. Tak butuh waktu lama, tubuhku menggelinjangnya dan aku pun memuncratkan banyak cairan bening. Baru pertama kali ini aku mengalami squirting sampai sebanyak ini.

Tak cukup sampai disitu, aku pun diminta naik diatas tubuhnya, aku mulai memainkan pinggulku naik turun, maju mundur untuk menikmati penis besarnya.

“Ahh.. ddekk.. luar biasa permainanmu” pujinya.

Kuteruskan goyanganku sambil kujepit penisnya dengan dinding vaginaku.

“Ouh.. enak banget sayang memekmu..”

Permainan kami berlanjut hingga kami hampir orgasme,

“Dekk, akku mau klluar”

“Klluar didalam aja mass.. aku jjuga udah ga tahan.. uddah mau klluar lagii…”

Dan akhirnya kami pun sama-sama klimaks sambil berpelukan.

Sambil beristirahat sejenak, kami saling berciuman. Dan kami melanjutkan persetubuhan kami. Entah berapa banyak posisi yang kami coba & berapa banyak aku mengalami orgasme.

Pagi harinya, kami pun pulang ke rumah masing-masing.

Pesona mas anto, wajah tampannya, sikapnya dan permainan seksualnya sungguh membuatku terpikat dan ketagihan. Semenjak itu kami cukup sering bertemu. Sesekali ia menjemputku berangkat ke rumah sakit dan akupun menghadiahinya blowjob sepanjang perjalanan.

Akupun perlahan mengurangi pertemuanku dengan mas Rendi dan andy, karena aku sungguh-sungguh menikmati hubungan dengan mas anto.

Kesuksesanku menggoda driver online mendorongku untuk berfantasi lebih liar lagi. Banyak ide-ide nakal yang muncul dalam otakku.

Hingga suatu waktu, saat dalam perjalanan pulang setelah mengunjungi temanku, aku melewati jalan tol, dan mampir untuk mengisi bensin di rest area.

Aku mengendarai mobil sendirian saat itu. Saat berada di rest area, aku memperhatikan banyak truk besar yang terparkir, dan tampak banyak driver truk yang sedang beristirahat di area tersebut.

Muncul ide nakal, rasanya seru kalau aku menggoda mereka. Kebetulan saat itu aku mengenakan hijab beserta atasan dan rok ketat, sehingga sangat memperlihatkan bentuk tubuh indahku. Setelah memperhatikan area sekitar, akhirnya aku memutuskan targetku.

Aku kemudian memarkir mobilku, setelah itu aku berjalan melewati barisan truk yang diparkir. Saat melewati truk-truk itu, aku bisa melihat perhatian para driver tertuju padaku.

Hingga akhirnya ada seorang driver yang berada dalam salah satu truk kontainer berani melakukan catcalling.”Cantik, mampir sini dong” katanya. Yes, ujarku dalam hati, ada yang menggigit umpanku.

Aku pun menghampirinya. “Ini aku udah mampir, terus mas mau apa?” kataku. Ia sedikit kaget karena aku berani menghampirinya. Kemudian aku naik keatas truk itu dan duduk disampingnya. “Mas udah godain aku, tanggung jawab loh” godaku.

Ia tampak masih terkejut, tapi matanya tidak lepas memandang ke arah payudaraku. “Mas, mau ini ya” kataku sambil menggoyangkan payudaraku. “Mau dong dek” akhirnya ia menjawab.

“Yaudah nih, mau mas apain?” Sambil kusodorkan dadaku padanya. Tanpa tunggu lama, kedua tangannya meraba kedua payudaraku.

“Ouh… uddah ga sabar ya mass…” “Ini raba dari dalam aja” akupun mulai terangsang. Kunaikkan kaosku sehingga terlihat payudaraku yang dibalut bra. Seolah tak sabar, ia membuka kaitan braku hingga kedua payudaraku benar-benar terlihat.

Setelah itu ia mulai menghisap dan meraba kedua payudaraku. Akupun mendesah menikmati permainannya. Tak mau kalah, aku mulai meraba celananya, teraba penisnya sudah sangat keras. Lalu kubuka celananya, hingga tampak penisnya berdiri tegak. Ukurannya memang biasa saja, tapi helmnya kelihatan sangat besar.

Sambil mengocok penisnya, aku berkata “Mas, aku sepong ya kontolmu”. Ia tersenyum.

“Ouch.. hmmm.” Desahnya setelah aku mulai menghisap penisnya.

Disaat yang sama ia tetap meraba payudaraku.

Tak puas hanya bermain dengan payudaraku, ia menyingkapkan rokku, sehingga tampak celana dalamku. Setelah itu ia mulai meraba vaginaku, sehingga vagina sangat basah dibuatnya.

Tiba-tiba, hujan turun lebat, seolah mendorongku untuk tetap berada dalam truk itu dan melanjutkan perbuatan kami.

Tak lama berselang, ia pun membuka semua pakaianku dan membuka pakaiannya sendiri. “Tubuh kamu indah sekali dek” ucapnya sembari mengagumi tubuh indahku. Kemudian ia menuntunku duduk dipangkuannya sambil menghadap kepadanya.

Penisnya diarahkan pada vaginaku yang sudah sangat basah, sehingga dapat masuk dengan mudah. Akupun mulai bergoyang dan naik turun. “Ahhh..uhh..” desahku sambil menikmati penisnya. “Memek kamu sempit banget dek…” ujarnya sambil menggoyangkan pinggulnya mengikuti permainanku.

Puas bermain dengan posisi itu, ia membaringkanku dan melanjutkan menggenjotku. Sensasi kepala penisnya yang besar keluar masuk vaginaku terasa sangat nikmat. Aku benar- benar menikmati permainan ini.

Sambil menggenkotku, ia menghisap putingku. “Ahh.. maasss.. enak mass… teruss..”. Ucapanku membuatnya semakin bersemangat. Sehingga akhirnya ia mengalami orgasme. Kubiarkan ia mengeluarkan sperma dalam vaginaku.

Tak lama, hujan pun berhenti, aku mulai berpakaian kembali. Kucium bibirnya dan turun dari truk. Saat turun dari truk para driver lain menggodaku. “Hayo abis ngapain tadi, ngewe ya” goda mereka. Aku pun hanya tersenyum nakal meninggalkan mereka.

Seperti yang sudah aku ceritakan sebelumnya, rasanya hampir tiap saat aku memikirkan sex. Aku selalu membayangkan berhubungan badan dengan berbagai macam orang. Hingga suatu malam, aku merasa benar-benar horny.

Saat itu jam menunjukkan hampir pukul 23 malam. Aku benar-benar ingin mencari teman pelampiasan hasrat seksualku, hingga akhirnya terlintas dipikiranku untuk menggoda security yang berjaga di kompleks perumahanku.

Kompleks perumahanku cukup besar, namun saat malam hari yang berjaga hanya 1 orang security yang standby di pintu masuk kompleks perumahanku.

Dengan hanya mengenakan hijab dan cardigan panjang tanpa mengenakan apa-apa didalamnya, aku berjalan menuju pos security. Sesampainya disana, aku bertemu dengan pak widodo, security yang berjaga malam itu. Usianya mungkin sekitar 50 tahunan awal.

“Selamat malam bu” sapanya, “Ada yang bisa saya bantu?”

“Lagi nyari teman ngobrol aja pak, lagi ga bisa tidur” jawabku

Kemudian aku duduk disebelahnya. Saat duduk kubuka kancing cardiganku, sehingga terlihat jelas belahan payudaraku. Kami pun mulai mengobrol. Selama mengobrol pak widodo diam-diam mencuri-curi pandangan kearah dadaku. Aku yang menyadari itu merasa semakin bergairah.

“Pak, kayanya bapak lebih sering jaga malam ya dibanding security yang lain, memang istri ga komplain ditinggal melulu pak?” Pancingku. “Saya duda bu, istri sudah lama meninggal, jadi ga ada yang komplain. Bosan juga di rumah malam-malam sendirian, lebih baik disini” jawabnya.

“Ohgitu… berarti udah lama ga ada yang menemani tidur ya pak.. hehe” pancingku lagi. “Iya bu, mending disini, kan jadi bisa ngobrol sama ibu” jawabnya mulai berani menggodaku. “Iya pak, kebetulan nih aku juga lagi kesepian” ucapku.

“Karena suami lagi diluar kota ya bu.. kasian ibu, cantik-cantik gini lebih sering dianggurin ya” godanya.

“Iyaa.. gimana dong pak..” kataku sambil tersenyum kecil.

“Ngomong-ngomong, berarti bapak udah lama dong ya ga berhubungan badan, koq bisa sih? Aku aja ga kuat loh lama-lama ga berhubungan” aku pun mulai semakin terang-terangan menggodanya.

“Sebenernya sih ga kuat bu, makanya saya suka main sendiri aja” jawabnya.

“Main sendiri itu pakai tangan maksudnya?” Tanyaku

“Iya bu..”

“Ohh… ga bosen pak pakai tangan sendiri?”

“Bosen sih bu, abis siapa lagi yang mau nemenin”

“Mau saya mainin pakai tangan saya ga pak?” Ucapku sambil meraba penisnya dari luar celananya.

“Ah ibu, beneran nih? Saya pengen banget loh” akhirnya ia pun bemar-benar terpancing.

Kemudian kubuka celana panjang dan CD nya, tampak penisnya yang sudah tegak, warnanya hitam dengan ukuran biasa saja tapi sangat jelas pembuluh darahnya sehingga tampak sangat berurat.

Lalu mulai kukocok penisnya. Tanpa diperintah aku pun mulai menghisap penisnya. Kujilati penisnya dari kantung hingga ujung penisnya. Sambil kuarahkan tanganya meremas payudaraku.

“Ooh.. bbu.. enak banget sepongnya…” ucapnya sambil menikmati permainanku. Kulanjutkan permainannya hingga ia hampir sampai klimaks, namun segera kuhentikan.

“Aku juga pengen enak ya pak.. memek aku udah basah banget nih..” kataku

“Sini bu saya bikin enak juga” jawabnya

Aku pun duduk dipangkuannya dengan membelakanginya. Perlahan kumasukan penisnya dalam vaginaku.

“Addduhh bu.. enak banget memeknya.. semppit” ia pun mulai meracau

Kulanjutkan dengan naik turun dipangkuannya. Nikmat sekali rasanya penisnya. Uratnya yang sangat menonjol terasa menggesek-gesek dinding vaginaku. Ia pun menggoyangkan pinggul mengikuti permainanku, sambil kedua tangannya meremas kedua payudaraku.

Setelah beberapa menit, ia pun berkata “bbu.. saya ga kuaat.. udah mau kluar, memek ibu enak bangget sih”

“Ayo ppak kluarin bareng yaaahh.. aku juga udah mau kluar niih..”

Dan akhirnya kamipun orgasme bersamaan, dan ia menumpahkan banyak sperma dalam vaginaku.

Setelah orgasme, kamipun berciuman selama beberapa menit. Dan aku pun berkata “Pak, kalo aku kesepian, bapak temenin aku lagi ya”

“Siap bu.. saya siap kapanpun” jawabnya sumringah.

Setelah itu, kapanpun aku merasa birahi dan tidak ada teman “bermain”, aku selalu menghampirinya dan bersetubuh dengannya.

Dan seperti itu lah cerita bertambahnya 1 sex partnerku.

Setelah 2 bulan berhubungan dengan mas anto dan karena pekerjaan sampingan yang aku jalani (yang sudah kuceritakan di side story), akupun sudah tidak berhubungan lagi dengan mas andy & Rendi karena bosan. Rasanya diriku sekarang tidak bisa berlama-lama berhubungan dengan 1 pria, karena selalu butuh suasana baru dalam berhubungan seksual.

Kali ini ada seorang pria yang kutemui saat ada acara di rumah sakit tempatku bekerja. Mas Deni namanya, ia adalah seorang polisi berpangkat cukup tinggi yang datang sebagai undangan kehormatan dalam acara tersebut. Karena diriku bertindak sebagai penerima tamu, kamipun sering berinteraksi.

Setelah acara selesai, ia mengajakku berkenalan secara personal dan meminta nomor kontakku. Aku pun tertarik dengannya.

Mas deni berusia 40 tahunan awal, sangat tampan dengan fisik yang sangat baik pula.

Esoknya, ia mulai menghubungiku. Selama mengobrol, ia banyak bercerita tentang kehidupan pribadinya, termasuk bahwa dirinya yang sudah bercerai dengan mantan istrinya. Mas deni bercerita kalau dirinya merasa sangat kesepian saat ini. Akupun menceritakan bahwa aku masih memiliki suami namun sering merasa kesepian.

Hingga akhirnya iapun memberanikan diri untuk mengajakku bertemu langsung.

Dihari yang sudah dijanjikan, kami pun pergi untuk makan malam bersama. Saat itu aku mengenakan tanktop yang dibalut oleh cardigan dan hotpants. Sengaja kukenakan untuk menggodanya.

“Kamu cantik sekali dek” pujinya

“Makasih mas”

“Kalau aku punya istri secantik kamu pas ga akan aku sia siakan”

Selama makan malam kami banyak mengobrol. Hingga waktunya pulang, ia pun mengajakku untuk melanjutkan obrolan dirumahnya, dan aku menyetujuinya.

Sesampainya di rumahnya, kami duduk di sofa dan melanjutkan obrolan, hingga akhirnya ia merangkulku dan kamipun mulai bercumbu mesra.

Ia pun membuka tanktop dan bra ku, kemudian mulai menciumi dada & meremas payudaraku. Lalu mulai menjilati & menghisap putingku.

“Oooh.. maass.. enak..”

Tangannya yang satu lagi mulai masuk kedalam hotpantsku dan mulai bermain dengan vaginaku.

“Aahhng.. suka mass.. terussin..”

Setelah vaginaku benar benar basah, mas deni membuka hotpants & pantiku dan memposisikanku mengangkang, kemudian ia mulai menjilati vagina & klitorisku dengan lahap.

“Uuh.. mass.. jangan berhentii..”

Hingga akhirnya akupun sampai ke klimaks.

Setelah puas menjilati vaginaku, iapun membuka bajunya dan memposisikan kami dalam posisi 69. Aku mulai menjilati penis besarnya dan ia melanjutkan menjilati vaginaku.

Permainan lidahnya sungguh membuatku ketagihan.

Setelah puas bermain dengan posisi itu, mas denipun memposisikanku berbaring dalam posisi telungkup. Dengan sedikit pelumas, ia mulai mendorong penisnya masuk dalam lubang anusku.

“Ouh.. “desahku saat penis besarnya masuk kedalam lubang anusku.

Perlahan ia mulai mendorong penisnya keluar masuk anusku.

Akupun terus mendesah tak karuan. Penis besarnya seolah terasa masuk sampai keperutku.

Setelah puas bermain dengan anusku, kali ini giliran vaginaku yang ia pakai. Sensasi nikmat yang kurasakan saat penisnya keluar masuk vagina sungguh luar biasa.

“Ahnng.. mas.. aakkuu mau kluarr lagi…”

Dan tubuhku pun bergetar hebat saat aku mencapai orgasme.

Tak puas hanya sampai disitu, ia pun membawaku ke ruang tidurnya, ia pun berbaring dan kemudian memintaku duduk diatasnya sambil membelakanginya. Penisnya dimasukkan kembali dalam vaginaku dan aku mulai menggoyangkan pinggul naik turun dan maju mundur.

“Oh.. sayaang.. enak sekali goyanganmu..” pujinya

Sambil kujepit penisnya dengan vaginaku, kulanjutkan goyangannku.

Setelah puas dalam posisi ini, ia menyuruhku berbaring dan mengangkang, lalu ia mulai menggenjotku kembali. Gerakannya semakin liar & penisnya semakin dalam menghujam vaginaku.

“Mass.. amppuun.. akku uddah mau kllluar lagi.. ahnng” akupun bergetar hebat dan banyak mengeluarkan cairan squirting.

Ia pun tak berhenti menggarapku hingga aku benar-benar kewalahan. Sampai akhirnya kami sama-sama kelelahan dan akhirnya tertidur.

Esoknya sebelum mengantarku pulang, ia memakaiku sekali lagi saat berada di kamar mandi.

Setelah kejadian itu, aku pun rutin datang ke rumahnya dan tidur bersamanya.

Hingga suatu hari, suamiku memergokiku sedang pergi bersama mas deni, rupanya ada yang telah melaporkan rumor tentangku pada suamiku, dan ia memperlihatkan foto-foto bukti saat aku sedang bersama pria pria lainnya.

Tentu saja, akhirnya suamiku mengajukan gugatan cerai padaku…..

Akhirnya aku dan suami resmi bercerai.

Setelah resmi bercerai aku pun kerap bergonta-ganti teman kencan, karena aku tidak sanggup hidup tanpa belaian pria.

Sampai suatu saat, aku mengetahui bahwa diriku telah hamil. Namun aku gugurkan karena tidak tahu yang mana ayahnya.

Aku pun masih melanjutkan pekerjaan sampinganku sebagai model panas dan wanita panggilan. Sampai akhirnya aku bertemu dengan mas Irfan.

Mas Irfan adalah salah satu klien kencanku, ia adalah seorang keturunan arab berusia 50 tahunan, tubuhnya tinggi besar. Ia seorang duda dan pekerjaannya adalah seorang pengusaha.

Karena ketagihan denganku, ia sudah menggunakan servisku sebanyak 3 kali. Dan akhirnya ia mengatakan padaku.

“Dek, aku menyukaimu, aku ingin menjadikanmu istri, apa kamu bersedia menjadi istriku?”

“Mas, kamu tau kan pekerjaan sampinganku seperti ini?”. “Selain itu aku juga menyukai pekerjaanku sebagai seorang model sexy”

“Iya dek mas tahu, dan mas ga keberatan dengan pekerjaan sampinganmu sebagai model” ucapnya berusaha meyakinkanku

“Mas yakin?” tanyaku

“Iya yakin”

Aku pun meminta waktu untuk berpikir. Memang bila aku bersama mas Irfan hidupku akan terjamin secara ekonomi, dan kehidupan seksualku juga terpenuhi karena dirinya selalu bisa memuaskanku di ranjang.

Setelah itu ia mulai mengajakku untuk berkencan, bukan sebagai wanita panggilan, namun sebagai kekasih. Ia pun berjanji untuk memberikan uang bulanan kepadaku sebagai bukti keseriusannya padamu.

Hingga suatu hari ia mengajakku ke rumahnya, sebuah rumah besar dan mewah dengan banyak mobil mewah terparkir di garasinya. Setelah makan malam dengannya, aku pun diajak masuk kekamarnya.

Kamipun duduk tepi ranjang.

“Gimana sayang, kalau kamu menjadi istriku, semua ini akan menjadi milikmu” ucapnya

“Iya mas sayang” jawabku sambil membuka pakaiannya dan mulai menciumi bibirnya dengan mesra. Kubuka celananya dan mulai mengocok penis hitam besarnya.

Kujilati dari pangkal hingga ke ujung penisnya. Dan kumasukkan kedalam mulutku.

“Oh sayaang..” ia menikmati permainanku.

Setelah itu kuminta ia berbaring terlentang. Kubuka seluruh pakaianku, dan berjongkok diatas kepalanya. Ia pun menjilati vagina dan klitorisku.

“Ahnng.. mass.. enaakkk”

Hingga vaginaku benar-benar basah.

Aku pun berpindah posisi jongkok diatas penisnya dan perlahan kumasukkan penisnya dalam vaginaku.

“Ouh.. besar banget sih mass”.

“Kamu suka sayang…?”

“Suka banget mass.. sampe penuh memekku.. ahnnng”

Tanpa buang waktu, akupun mulai memainkan pinggulku. Terasa penisnya mengocok-ngocok bagian dalam vagina hingga dalam sekali.

“Uuhhh.. mass.. akkuu mmaau kluaarr” lalu mulai menggelinjang akibat klimaksku.

Mas Irfan kemudian menyuruhku posisi menungging. Penis besarnya kemudian dimasukkan dalam vaginaku dan mulai menggenjot, sambil menarik rambutku.

“Gimana sayang.. enaakk?” tanya mas Irfan

“Ennaakk banget mass… jangaann berhentii..”

Ia pun menggenjot semakin cepat dan dalam hingga membuatku tak tahan dan berteriak-teriak.

“Terus mas.. terus genjot akuu..ouhh..”

Dan tubuhku pun bergetar hebat.

“Ahhnnng… maasss.. akku kluarr laggi ihhh…”

Tak puas sampai disana, ia melanjutkan menyetubuhiku dengan berbagai gaya hingga aku benar-benar kewalahan.

Setelah selesai, kamipun bercumbu mesra.

“Jadi kamu mau kan jadi istri mas?”

“Mau banget mas sayang” kemudian mencium bibirnya kembali.

Akhirnya kami pun menikah. Dan acara resepsi ku pun diadakan besar-besaran.

Setelah menikah, hidupku sangat menyenangkan, semua kebutuhanku terpenuhi, aku bisa membeli banyak barang-barang mewah dan aku tetap menjalankan hobiku sebagai model sexy, karena mas Irfan berjanji untuk membolehkanku tetap menjalani hobi nakalku ini.

Sesekali ia ikut menemaniku saat sesi foto, bahkan menyaksikan saat aku disetubuhi oleh para fotografer itu. Kerap kali mas Irfan ikut bergabung dengan para pria itu untuk menyetubuhiku.

Setelah bercerai dari mantan suamiku dan menikah dengan mas Irfan, aku tetap menjalankan pekerjaan utamaku sebagai perawat dan tetap melakukan pekerjaan sampinganku sebagai model panas dan wanita panggilan kelas atas.

Pekerjaan sampinganku bisa tetap kulakukan karena mas Irfan juga menikmati saat aku disetubuhi oleh pria lain.

Kehidupanku yang nyaman berkat harta berlimpah milik mas Irfan, serta kenikmatan seksual yang selalu terpenuhi berkat hobi nakalku ini.

Klien-klienku sudah sangat banyak bahkan hingga ke ibu kota, berkat wajah cantik, tubuh indahku serta servisku yang memuaskan.

Suatu ketika, aku mendapatkan tawaran untuk menjadi peserta orgy di ibukota, bersama 4 orang gadis lainnya, kami ditawari bayaran mahal, untuk menservis 13 orang kaya dari ibukota selama 2 hari 1 malam. Mereka terdiri dari pengusaha, pejabat serta selebriti.

Dihari yang ditentukan, mas Irfan mengantarku ke sebuah rumah mewah dipusat ibukota. Setelah turun, aku dipersilahkan masuk ke dalam rumah.

Didalam rumah sudah ada 4 orang gadis, mereka rata-rata seusiaku, semuanya cantik dan bertubuh seksi. Bersama mereka sudah ada pria yang berkumpul mengobrol dan minum-minum.

Setelah semua peserta lengkap, kami semua berkumpul dalam suatu ruangan besar dan kami para gadis diminta untuk memperkenalkan diri masing-masing.

Sambil memperkenalkan diri, para pria menyuruh kami melakukan berbagai hal, mulai dari berpose sexy, sexy dance hingga membuka semua pakain kami.

Saatnya giliranku tiba, aku maju kedepan mereka.

“Ayo sexy dance dong” pinta salah satu pria

Aku pun mulai berjoget sexy mengikuti irama musik yang mereka putar.

Semakin bersemangat, mereka menyuruh untuk membuka pakaianku.

“Buka.. buka.. buka” teriak mereka

Sambil berjoget, aku membuka pakaian satu persatu hingga benar benar bugil.

Setelh bugil, aku mendekati salah satu pria dan mulai berjoget dipangkuannya.

Pria itu merespon dengan meremas payudaraku dari belakang.

Selesai perkenalan, kami diminta mengenakan bikini dan mulai berbaur serta minum minum.

Seperti biasa, saat mulai mabuk, kami mulai sangat bergairah dan liar. Para pria mulai menciumi dan meraba para gadis.

Kali ini aku ditemani oleh 3 pria. Aku berciuman dengan pria pertama, sedangkan pria kedua dan ketiga mulai sibuk memainkan payudara dan vaginaku.

“Ahhnnngg..” aku mulai mendesah menikmati permainan mereka

Setelah membuka bikiniku, salah satu menjilati puting dan meremas payudaraku, lalu pria lain membuatku mengangkang dan mulai menjilati klitoris dan vaginaku.

“Ouuuhhhh” desahku makin hebat.

Setelah puas menjilati vaginaku, pria itu membuka celananya dan mengarahkan penisnya ke vaginaku dan mulai menggenjotku.

“Ohhh.. ohh…ouhhh” desahku makin tak karuan.

Merekapun bergantian menggenjotku.

Kemudian aku disuruh untuk mengubah posisi menjadi menungging, sambil menghisap penis salah satu pria, aku digenjot dari belakang.

“Ohhkk..” aku digenjot dari sangat ganas dari depan dan belakang.

Tak lama kemudian, tubuhku bergetar hebat dan vaginaku memuncratkan banyak cairan. Aku sampai ke klimaks pertamaku.

Salah satu pria berbaring dan aku disuruh duduk diatas dan menghadapnya, penisnya kumasukkan ke vaginaku dan mulai menggenjotnya.

Pria kedua tidak mau ketinggalan, ia menggunakan pelumas dan memasukkan penisnya ke anusku.

“Ahnngg…ouh..” responsku saat digenjot dari 2 lubangku.

Pria ketiga menyuruhku untuk menghisap penisnya.

Aku pun digenjot dari semua lubang tubuhku.

“Orgghhhh” desahku saat penis dikocok dimulutku.

Setelah beberapa menit, mereka mengeluarkan semua sperma hampir bersamaan, hingga keluar banyak sperma dari vagina, anus dan mulutku.

“Ahngg… banyak banget keluarnya ih… ” sambil menelan sperma di mulutku.

Puas bermain denganku, ketiga pria itu berganti bermain dengan gadis lain. Kali ini 2 pria menghampiriku lalu membawaku ke pinggir kolam renang dibagian belakang rumah.

Awalnya mereka menyuruhku dalam posisi berjongkok lalu menghisap dan mengocok penis mereka.

Aku pun menjilati kedua penis mereka.

Setelah puas dijilati, mereka menyuruhku berdiri dan memungging. Salah satu pria menggenjotku dari belakang dan pria lainnya menggenjot mulutku dari depan.

“Ohggg…” aku mendesah tak karuan dibuatnya.

Setelah puas, mereka menggendongku, dan memasukkan penis mereka dari vagina dan anusku.

“Ahhng… ennnakk” ucapku

Mereka terus menggenjot sampai mereka mengeluarkan sperma dalam kedua lubangku.

Masih menetes sperma dari vagina dan anusku, salah satu pria datang dan membawaku ke salah satu kamar dirumah itu. Rupanya pria ini ingin menikmatiku sendirian.

“Dek, namaku Erwin, rekan bisnis suamimu Irfan” tiba-tiba ia memperkenalkan diri.

“Waktu aku cerita soal acara ini padanya, ia bilang kalau istrinya ikut”

“Dan aku harus mencoba istrinya” sambil tertawa.

Aku pun mengangguk dan tersenyum.

Setelah berada di dalam salah satu kamar, aku mulai menservis Erwin, aku berjongkok dan mulai menghisap penisnya. Tidak ingin mempermalukan mas Irfan, aku melayani Erwin sepenuh hati. Setelah menghisap penisnya, aku memintanya untuk berbaring, lalu aku menaiki dan mulai menggenjotnya.

“Ohh.. jaffar beruntungh banggett punnnya istri yang ennak beginnii” pujinya.

“Ahnng.. mass” desahku manja. Aku pun semakin semangat menggoyangkan pinggul maju mundur.

Kali ini aku yang klimaks duluan, “Ouhhh… ” tubuhku bergetar hebat.

Erwin menciumi bibirku, kemudian menyuruhku menungging.

Lalu mulai menggenjotku dari belakang.

“Ahhh… kontolnya ennaakk bannget.. gedee” kataku

“Ga kallah kan darii suamimu”

“He eh..” jawabku

Ia semakin liar menggenjotku, sambil menarik rambutku dari belakang.

Mendapat perlakuan kasar seperti ini justru membuatku semakin bergairah.

Tiba-tiba Erwin melakukan video call.

“Far, liat nih siapa yang lagi gw pake” rupanya ia melakukan VC dengan suamiku sambil tetap menggenjotku dari belakang.

“Oh, istri gw ya, pake terus win, bikin istri gw puas”

“Have fun ya sayang” katanya padaku.

“Iyyyaa papa sayanggg.. ahngg…” jawabku pada mas Irfan.

Erwin lalu melanjutkan menyetubuhiku selama 1 jam lebih, dengan berbagai posisi. Ia menyemprotkan banyak sperma dalam vaginaku.

Share this Post Share to Facebook Share to Twitter Email This Pin This Share on Google Plus Share on Tumblr

0 komentar:

CERITA SEX 21+ © 2014. All Rights Reserved | Powered By Blogger | Blogger Templates

Designed by-SpeckyThemes